Cari Rumah Dekat Stasiun KRL? Cek di Sini Lokasinya

Apa kriteria utama yang Anda cari dari sebuah hunian?

oleh Fathia Azkia diperbarui 18 Feb 2016, 19:07 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2016, 19:07 WIB
Cari Rumah Dekat Stasiun KRL?
Apa kriteria utama yang Anda cari dari sebuah hunian?

Liputan6.com, Jakarta - Apa kriteria khusus yang Anda cari dari sebuah hunian? Terlepas dari konsep, desain, fasilitas serta harganya, beberapa orang cenderung memilih hunian yang memiliki akses mudah ke berbagai sarana transportasi. Entah itu berupa halte busway, bandar udara, terminal bus, atau stasiun kereta commuter line.

Jika pencariannya jatuh pada kategori terakhir, yakni stasiun KRL, Rumah.com punya beberapa daftar hunian baik tapak maupun vertikal, yang jaraknya hanya berkisar 5 menit saja. Tetapi perlu diingat, jarak sesingkat ini ada yang bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki maupun berkendara. Simak ulasannya berikut ini:

Stasiun Jurangmangu, Tangerang Selatan

Berada di kecamatan Ciputat, Provinsi Banten, stasiun ini merupakan stasiun yang hanya melayani KRL Commuter Jabodetabek.

Diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI saat itu Jusman Syafii Djamal pada tanggal 16 September 2009, stasiun ini diapit oleh Stasiun Pondok Ranji (sebelumnya) dan Stasiun Sudimara (berikutnya).

Klaster yang radiusnya hanya 1,2 km dari Stasiun Jurangmangu adalah Harvest Bintaro. Dibutuhkan waktu selama 4 menit berkendara saat lalu lintas lancar, baik dari arah stasiun maupun perumahan.

Bila enggan berkendara sendiri, penghuni bisa memanfaatkan kendaraan umum yang terhubung dengan stasiun seperti D10 jurusan Ciputat-Pondok Aren.

Stasiun Duren Kalibata, Jakarta Selatan

Letak Woodlandpark Residence bisa dikaim hanya selemparan batu dengan Stasiun Duren Kalibata (180 meter). Tak menutup kemungkinan, Anda hanya perlu berjalan kaki kurang dari 5 menit untuk tiba di sana.

Dari stasiun ini, Anda akan dengan mudah menuju Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan kawasan lainnya di Jakarta.

Sedikit informasi soal tarif kereta commuter line, untuk jarak 1-25 km pertama dikenakan ongkos sebesar Rp 2.000, sementara untuk tambahan setiap 10 kilometer berikutnya adalah Rp 1.000.

Selain membayar harga tiket, Anda juga harus membayar jaminan kartu Tiket Harian Berjaminan (THB) senilai Rp10 ribu. Uang jaminan ini bisa Anda ambil kembali di loket setelah keluar dari pintu peron stasiun tujuan.

Stasiun Pondok Ranji, Tangsel

Hunian terdekat dari Stasiun KRL Pondok Ranji adalah Apartemen Bintaro Plaza Residences. Jarak antar keduanya hanya 290 meter saja. Itu tandanya penghuni bisa menjangkau stasiun ini dengan berjalan kaki sekitar empat menit, serupa dengan Woodlandpark Residence dan Stasiun Duren Kalibata.

Menurut Wikipedia, Stasiun Pondok Ranji mempunyai 2 jalur kereta api. Posisinya berada di paling timur Kota Tangerang Selatan, dan paling tenggara di provinsi Banten.

Perlu diketahui, stasiun KRL ini memiliki area parkir terbatas, karena hanya dapat menampung 100 motor dan sekitar 40 mobil. Jika ingin mendapatkan slot parkir, pekerja disarankan untuk tiba di sini sebelum jam 07.30 pagi.

Stasiun Pasar Minggu Baru, Jakarta Selatan

Stasiun Pasar Minggu Baru merupakan stasiun kereta api commuter line yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Pancoran dan Pasar Minggu, tepatnya di Kelurahan Pancoran dengan Pejaten Timur.

Stasiun ini terletak di antara Stasiun Duren Kalibata dan Stasiun Pasar Minggu. Tujuan dibangunnya stasiun ini adalah untuk mengurangi keramaian di Stasiun Pasar Minggu.

Apartemen yang jaraknya hanya 1,1km dari stasiun ini yaitu Nifarro Park. Penghuni apartemen bisa menjangkau stasiun ini dengan waktu sekitar 5 menit berkendara saat kondisi jalanan lancar. Atau, penghuni bisa menggunakan angkutan kota (angkot) berwarna merah jurusan Pasar Minggu-Rawajati warna merah.

Stasiun Cibinong

Letak Apartemen Menara Cibinong dengan Stasiun KRL Cibinong pun hanya berjarak kurang dari 1km. Dengan radius 450 meter saja, itu berarti penghuni apartemen bisa mencapai stasiun dengan berjalan kaki selama lima menit atau berkendara sejauh dua menit.

Berdasarkan perjalanannya, stasiun ini awalnya dibuat untuk melayani kereta api batubara dari Stasiun Cigading, namun akhirnya mengalami kegagalan uji coba akibat dari Krisis sekitar tahun 1997.

Untuk menjaga aset, stasiun ini, stasiun ini sempat melayani KRD tujuan Stasiun Manggarai dan Stasiun Nambo, namun itu tak berlangsung lama karena okupansi penumpang yang minim.

Setelah non-aktif selama berapa tahun, PT KAI memutuskan untuk mengaktifkan kembali stasiun jalur ini. Jalur ini juga dipasang kabel LAA (listrik aliran atas), supaya jika aktif kembali jalur ini bisa dilayani oleh KRL Commuter Jabodetabek.

Sejak 1 April 2015 lalu, stasiun ini melayani KRL Commuter Line dengan rute Stasiun Nambo – Stasiun Duri, dengan jadwal keberangkatan 10 kali dalam sehari. (

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya