Gelar RUPST, Metland Tunjuk Presiden Direktur Baru

Nilai aset Perseroan pada 2015 bertumbuh 11,4%, dari Rp3,25 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp3,62 triliun.

oleh Anto Erawan diperbarui 24 Mei 2016, 13:48 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2016, 13:48 WIB
Gelar RUPST, Metland Tunjuk Presiden Direktur Baru
Nilai aset Perseroan pada 2015 bertumbuh 11,4%, dari Rp3,25 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp3,62 triliun.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Thomas J. Angfendy ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA), menggantikan Nanda Widya yang menjabat sebagai Komisaris. Hal ini diumumkan saat acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Senin (23/5).

Terhitung sejak 1 Juni 2016, komposisi susunan pengurus PT Metropolitan Land Tbk dengan masa jabatan hingga tahun 2021 adalah: Thomas J. Angfendy (Presiden Direktur); Anhar Sudradjat (Wakil Presiden Direktur); Olivia Surodjo, Wahyu Sulistio, Nitik Hening Muji Raharjo (Direktur); dan Santoso (Direktur Independen).

Sementara itu, dewan komisaris terdiri dari Ciputra (Komisaris Utama); Aldo P. Brasali, Nanda Widya, Rahul Bhattacharjee (Komisaris); serta Kamardy Arief dan Leland Geritts Rompas (Komisaris Independen).

Aset Tumbuh 11,4%

Dikutip dari Rumah.com, pada tahun buku 2015, Metland memeroleh laba bersih sebesar Rp214,27 miliar. Olivia Surodjo, Director Corporate Affairs and Corporate Secretary PT Metropolitan Land, Tbk., menjelaskan, angka tersebut menurun sekitar 20,1% dari tahun lalu.

“Pelemahan ekonomi sepanjang 2015 telah berdampak terhadap menurunnya penjualan dan pendapatan usaha Metland sebesar 2,5% yang diikuti dengan penuruan laba bersih,” jelas Olivia, usai RUPST.

Pada kesempatan yang sama, Nanda Widya, yang baru ditetapkan sebagai Komisaris Metland menjelaskan, 2015 merupakan tahun penuh tantangan, baik secara global maupun regional, dimana pelemahan ekonomi terjadi di semua sektor termasuk sektor properti. Walaupun pada laba bersih terjadi penurunan dibanding tahun 2015, untuk nilai aset dan ekuitas tetap mengalami peningkatan.

“Nilai aset Perseroan pada 2015 bertumbuh 11,4%, dari Rp3,25 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp3,62 triliun. Sedangkan peningkatan ekuitas Perseroan sebesar 9% dari Rp2,03 triliun di 2014 menjadi Rp2,21 triliun di 2015,” urai Nanda.

Total nilai pendapatan Metland selama 2015 adalah sebesar Rp1,09 triliun, atau melemah 2,5% dibanding pendapatan 2014 sebesar Rp1,12 triliun. Penurunan dirasakan Metland dari pendapatan pengoperasian hotel dan penjualan real estat untuk kelas menengah atas.

Hunian Rp500 Juta Kebal Krisis

Sementara semua proyek Perseroan turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan dengan besaran berikut: 66% dari usaha penjualan real estat dan penjualan properti strata title, 25% dari pendapatan sewa pusat perbelanjaan, 8% dari pengoperasian hotel dan 1% dari pengoperasian pusat rekreasi dan pendapatan lain-lain.

Sepanjang 2015, Metland tetap meneruskan proyek-proyek yang telah berjalan, diantaranya pembangunan Metropolitan Mall Cileungsi yang dibuka 5 Mei 2016 dan pengerjaan akses jalan tol menuju Metland Cyber City. Sementara, pintu tol Karang Tengah Barat 1 dan 2 diresmikan pada November 2015.

Sementara itu, penjualan Metland Cibitung dan Metland Cileungsi tidak terdampak kondisi pelemahan ekonomi, karena segmen kedua proyek ini menyasar kelas menengah dan menengah-bawah dengan harga di bawah Rp500 juta.

Optimisme di 2016

Tahun ini, Metland mengoperasikan Metropolitan Mall Cileungsi, di Metland Transyogi, sebagai fasilitas utama di Metland Transyogi dan Metland Cileungsi yang berada di dekatnya.

Metland juga tengah memasarkan satu cluster residensial di Metland Cyber City di dekat Metland Puri. Masih di 2016, Metland membangun Kaliana Apartment di Cileungsi dan proyek mixed-use Metland Millenia City di Cibitung.

Meskipun tahun ini masih ada tantangan, seperti ketidakpastian ekonomi global, potensi gejolak politik, dan regulasi pemerintah, Perseroan optimistis akan mencapai target penjualan.

Hingga Maret 2016, Metland mencatatkan pendapatan sebesar Rp246,5 miliar, dimana Rp142,38 miliar dari penjualan dan Rp104,12 miliar dari pendapatan berulang (recurring income). Sementara itu laba bersih sebesar Rp65,09 miliar yang meningkat dibanding periode yang sama 2015 sebesar Rp59,71 miliar.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya