Tips Jika Orang Tua Sekamar dengan Anak Balita

Karena ruangan di rumah terbatas, untuk sementara kamar tidur Anda dan anak harus berbagi.

oleh boyleonard diperbarui 02 Nov 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2016, 20:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Ada saatnya meski Anda sudah menikah, Anda tetap tinggal dengan orangtua atau mertua Anda.

Begitu Anda memiliki anak pun, Anda masih bersama orangtua. Masalahnya, karena ruangan di rumah terbatas, untuk sementara kamar tidur Anda dan anak harus berbagi—terutama jika anak masih bayi atau balita.

Jangan samakan kamar Anda sebelumnya dengan kamar Anda ketika harus sharing dengan anak. Berikut hal yang harus diperhatikan ketika Anda berbagi kamar dengan anak Anda yang balita.

Gunakan lantai kayu

Memang lantai kayu akan lebih ideal untuk kamar karena permukaannya yang hangat dan tak licin. Tapi mengingat harganya yang mahal, Anda bisa menggantinya dengan menambahkan karpet di atas lantai keramik kamar.

Gunanya, untuk mencegah anak terbentur dengan permukaan keras jika ia tak sengaja terpeleset—terutama saat ia tengah merangkak atau belajar berjalan. Namun, karpet harus dibersihkan dua kali seminggu.

Ubah warna kamar

Bila nuansa kamar Anda tadinya cenderung menggunakan warna aman, sehingga malah terkesan tak berwarna, misalnya putih atau krem, kali ini tambahkan warna cerah di kamar Anda.

Memang, hingga usia dua bulan bayi hanya dapat melihat warna hitam dan putih, namun sesudahnya dia akan tertarik dengan warna cerah, seperti merah, pink, oranye, atau biru.

Tak berarti Anda harus mengubah keseluruhan tampilan kamar, cukup menambah properti seperti frame, karpet, selimut, atau salah satu bagian dinding yang ditempel wallpaper.

(Simak juga: Pilihan Warna yang Cocok untuk Kamar Bayi)

Pastikan tak ada bagian yang bersudut tajam

Perhatikan ujung ranjang, meja rias, dan kabinet. Bila memang sudutnya runcing, tambahkan bantalan di bagian ujungnya agar tak lagi tajam.

Lebih baik lagi, sih, untuk sementara letakkan kasur di atas karpet saja, sehingga anak Anda tak perlu susah payah memanjat kasur—kecuali jika dia tidur di ranjang atau boks yang berbeda.

Jauhkan alat elektronik

Untuk sementara menonton TV di luar kamar, masih bisa dilakukan, dong. Perilaku anak cenderung meniru orangtuanya.

Jika dia melihat Anda hobi tidur larut malam untuk menonton TV, dia pun akan melakukan hal yang sama nantinya, padahal kondisi ini akan mengganggu durasi tidurnya. Alat elektronik juga memancarkan sinar biru yang menyebabkan Anda dan anak susah tidur nyenyak.

Singkirkan peralatan kecantikan

Jangan biarkan parfum, kosmetik, dan perawatan tubuh lainnya dibiarkan berserakan di atas meja rias. Barang-barang ini akan menarik perhatian anak, sehingga dia akan memainkan atau bahkan memasukkannya ke dalam mulut.

Simpan produk perawatan tubuh ke dalam lemari dan hanya keluarkan saat Anda akan menggunakannya. Setelah dipakai pun Anda harus segera menyimpannya kembali.

Foto: Pixabay

Sumber: Rumah.com

Rina Susanto

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya