Liputan6.com, Jakarta Awal tahun 2017 Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana memulai proyek metro kapsul.
Menurut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, moda transportasi publik ini merupakan kereta yang berjalan di atas rel melayang, yang secara fisik hampir mirip dengan monorel. Ukurannya yang tidak sebesar kereta KRL memungkinkan proyek ini tidak memerlukan banyak lahan.
Baca Juga
Soal kapasitas, metro kapsul mampu menampung sebanyak 50 penumpang di setiap unitnya. Untuk setiap kali jalan, metro kapsul akan terdiri dari empat unit yang berjalan beriringan dan dikemudikan secara otomatis.
Advertisement
Maksud dihadirkan transportasi massal ini adalah sebagai bentuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalan-jalan vital di Kota Bandung.
Oleh karenanya, metro kapsul akan melintasi Jalan Stasiun Barat menuju Jalan Pasir Kaliki, Jalan Kebon Jati, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Dalem Kaum, Jalan Dewi Sartika, Jalan Kepatihan, dan kembali ke Jalan Otto Iskandardinata menuju ke Stasiun Bandung.
Sedangkan peron metro kapsul akan berada di tiga titik yakni Terminal Angkot Stasiun Hall, Pasar Baru Trade Center dan kawasan pejalan kaki (pedestrian) di Jalan Dalem Kaum.
Adanya infrastruktur teranyar sudah pasti berimbas terhadap potensi properti di wilayah yang dilaluinya. Tidak hanya itu, efek lain yang paling sering terjadi adalah kenaikan harga terlebih saat infrastruktur tersebut telah rampung.
(Simak juga:Â Cari Rumah Bebas Banjir di Bandung)
Berdasarkan kanal Properti Baru di Rumah.com, tercatat ada sejumlah residensial rumah tapak yang lokasinya cukup dekat dengan rencana peron metro kapsul. Diantaranya adalah:
Saat ini harga rumah di perumahan Cikutra Highland masih dibandrol di kisaran Rp1 Miliar sampai Rp1,5 Miliar. Namun, saat metro kapsul hadir untuk publik, harga rumah di sini bisa melonjak drastis mengingat jaraknya hanya 4,6km dengan peron Pasar Baru Trade Center.
Perumahan skala menengah atas ini sendiri beralamat di Jalan Komplek Mars Dirgahayu, Cibeunying Kaler, Bandung. Karena berada di dekat pusat kota, maka penghuni tak lagi kesulitan saat menuju ikon ternama di kota yang dijuluki kota kembang ini.
Contohnya ke Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, diperlukan waktu sekitar 15 menit saja. Sedangkan bila ingin ke Gedung Sate penghuni hanya butuh berkendara sejauh 2,8km.
Perumahan yang berada di Bandung Timur ini dikembangkan oleh Gan Property Group yang tengah aktif mengembangkan berbagai perumahan di Bandung Raya. Melalui Cty Garden Residence, pengembang ingin menghadirkan kompleks hunian yang menyasar kaum menengah atas.
Tak heran harga terendah yang dipasarkan adalah Rp1,1 Miliar dan termahal Rp2,5 Miliar. Harga Rp1,1 Miliar bahkan berlaku untuk rumah tapak satu lantai dengan luas bangunan 57m2 dan luas tanah 60m2.
Penyebab utama bandrol yang cukup tinggi ini didasari jarak yang hanya selemparan batu dengan rencana Bandung Intra Urban Toll Road. Sementara jika dengan peron Pasar Baru Trade Center jaraknya sekitar 5,8km.
Terakhir ada perumahan lain yang letaknya tak jauh dari peron metro kapsul di Terminal Angkot Stasiun Hall (4,9km). Adalah Cempaka Hijau yang juga berada sekitar 2,2km dari Stasiun Cimindi dan 2km dengan Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Klaster ini berdiri di atas lahan seluas 1,3 hektar dengan menghadirkan dua tipe unit. Bagi Anda yang berbujet kurang dari Rp1 Miliar layak melirik tipe Akasia (65/72) yang dipasarkan Rp804 Jutaan.
Soal fasilitas, pengembang menyediakan CCTV, pos keamanan 24 jam dan one gate system cluster yang menjadi sarana penghuninya.