Liputan6.com, Jakarta Pasca gempa tidak hanya membawa duka karena banyaknya korban yang tewas dan luka-luka. Tetapi, juga bisa dikarenakan hancurnya tempat tinggal.
Rumah yang terkena imbas gempa bumi umumnya tentu akan mengalami kerusakan, mulai dari yang berkategori ringan, sedang, hingga berat, tergantung dari kekuatan bangunannya.
Jika rumah Anda mengalami dinding retak atau pergeseran plafon, sebaiknya jangan dianggap remeh. Sebab kondisi rumah yang berubah dan tidak sesuai posisi awal bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih fatal. Dan yang perlu diwaspadai dapat membahayakan keselamatan penghuninya.
Advertisement
(Simak juga: Kenali Fase Perbaikan Rumah Pasca Gempa)
Proses perbaikan rumah pasca gempa sebaiknya harus memenuhi empat aspek, yakni:
- Menjadi lebih tahan terhadap gempa
- Sederhana dan mudah dilaksanakan
- Bahan-bahan disesuaikan dengan ketersediaan setempat
- Peralatan sederhana
Perbaikan Arsitektural (Kerusakan Ringan Non-Struktural) melingkupi:
– Menambal retak-retak pada plesteran dinding,
– Memperbaiki kusen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela, kaca jendela,
– Memplester kembali dinding,
Untuk memperbaiki rumah yang retak, siapkan beberapa peralatan sebagai berikut:
– Cangkul
– sekop
– Gergaji kayu
– Gergaji besi
– Sendik semen
– Gunting kawat
– Meteran
– Palu
– Ember
– Tang
– Bor
– Besi pembengkok tulangan.
Bahan yang dibutuhkan:
– Semen
– Pasir
– Batu pecah
– Air
– Kawat ayam
– Tripleks
– Kawat pengikut
– Besi tulangan
Langkah Perbaikan:
Plesteran lama di sekitar lokasi retak atau terkelupas di kupas dan dibersihkan, pada lokasi-lokasi tersebut diplester kembali dengan spesi 1 semen : 3 pasir atau diaci menggunakan semen susut.
Plesteran dinding terkelupas mencakup luasan besar dan atau tersebar di banyak tempat.
Langkah perbaikan:
Plesteran lama di sekitar lokasi kelupasan atau seluruhnya dikupas dan dibersihkan, pada lokasi tersebut diplester kembali dengan spesi 1 semen : 3 pasir atau diaci menggunakan semen susut.
Perbaiki rumah
Perbaiki rumah saat terlupas (Kementrian PU Pera)
Restorasi elemen struktur
Kerusakan Menengah Struktur
– Injeksi air semen atau bahan-bahan epoxi ke dalam retak-retak halus pada dinding pemikul beban, balok, atau kolam.
– Memasang jaringan kawat ayam pada bagian yang retak dalam,
– Membongkar bagian-bagian dinding yang terbelah dan menggantikan dengan pasanganbaru, menggunakan spesi yang lebih kuat dan diikatkan pada portal,
– Membongkar bagian-bagian dinding yang terbelah dan menggantikan dengan pasangan baru, menggunakan spesi yang lebih kuat dan diikatkan pada portal,
– Memberi tulangan pada dinding pemikul beban,
– Menambah tulangan pada balok atau kolom yang mengalami retak besar.
Merestorasi dinding retak
Langkah perbaikan:
Plestern lama di sekitar lokasi retak dikupas dan dibersihkan, celah pada retakan diisi dengan spesi 1 semen : 3 pasir, atau menggunakan semen susut. Setelah celah tertutup rapat, pada bagian tersebut dipasang kawat ayam dan dipaku kuat pada dinding, dinding diplester kembali dengan spesi 1 semen : 3 pasir atau diaci menggunakan semen susut.
Merestorasi kolom atau balok retak
Restorasi
Restorasi kolom atau balok retak (Kementrian PU Pera)
Langkah perbaikan:
Bagian kolom/balok yang retak dibobok secukupnya dan dibersihkan, tulungan utama dan sengkang dirapikan serta diperiksa dan diperbaiki ikatan-ikatannya, dicor kembali dengan adukan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.
Dinding terpisah dari kolom (Pertemuan Sudut)
Langkah perbaikan:
– Dinding lama di sekitar kolom dibongkar secukupnya,
– Apabila kolom rusuk ringan, kerusakan diperbaiki dengan cara seperti tersebut pada kerusakan kolom atau balok retak serta dipasang stek pada setiap jarak 30 cm.
– Apabila kolom rusak berat, maka dibuat kolom baru dengan beton campuran 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil. Tulangan utama minimum Ø 10mm, Sengkang minimum Ø9mm.
– Dipasang dinding kembali dan diplester dengan spesi 1 semen : 3 pasir atau diaci menggunakan semen susut.
Advertisement