Cek Desain Kamar Tidur Anda Jika Anda Makin Gemuk!

Kamar tidur –atau secara spesifik kegiatan tidur bisa mempengaruhi kenaikan berat badan, selera makan, sampai dengan kesehatan.

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 01 Agu 2017, 14:19 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2017, 14:19 WIB
20170801-desain-kamar-tidur-bisa-bikin gemuk
Percaya atau tidak, kamar tidur ternyata berperan penting untuk menjaga berat badan Anda agar tetap ideal.

Liputan6.com, Jakarta Ada banyak hal yang bisa dilakukan di kamar tidur. Mulai dari tidur, melakukan hobi, sampai dengan bersantai setelah seharian beraktivitas di luar rumah. Sebagai area privat, ruangan ini tentunya hanya bisa di akses oleh orang terdekat.

(Baca juga: Hati-hati, Jangan Tidur dengan Lampu Menyala!)

Kehadiran matras tidur yang nyaman tentu menjadi furnitur penting di kamar tidur untuk menemani waktu istirahat sebelum memulai hari baru. Dan percaya atau tidak, kamar tidur ternyata berperan penting untuk menjaga berat badan Anda agar tetap ideal.

Dikutip dari Rumah.com, beberapa peneliti menyimpulkan bahwa kamar tidur –atau secara spesifik kegiatan tidur bisa mempengaruhi kenaikan berat badan, selera makan, sampai dengan kesehatan.

Terkait dengan Masalah Kesehatan

Seperti yang diketahui, kurangnya tidur yang berkualitas bisa berpengaruh terhadap beberapa masalah kesehatan seperti depresi, tekanan darah tinggi, diabetes, kulit kusam dan berkerut, fungsi sistem imun yang menurun, dan lain sebagainya.

Kurang tidur, atau hanya tidur kurang dari lima jam setiap malam secara berturut-turut juga bisa membuat Anda gemuk. Tidak butuh waktu bertahun-tahun untuk membuktikan hal ini. Hanya dengan melakukannya secara berulang beberapa hari sudah bisa merusak jadwal diet Anda.

Sebuah studi dari Universitas Colorado melakukan tes kepada beberapa orang yang hanya tidur lima jam per malam. Dalam waktu seminggu mereka mengalami kenaikan rata-rata dua pons! Itu artinya hanya dalam rentang satu minggu yang sibuk bisa meningkatkan bobot Anda secara signifikan.

Ketika Lelah, Anda Cenderung Mencari Camilan

Pikiran yang penat cenderung memaksa tubuh untuk mencari energi secara cepat. Konsekuensinya, Anda cenderung mengonsumsi makanan yang kurang sehat seperti junk food. Hal ini tentu bisa dirasakan oleh mereka yang terbiasa tidur larut malam untuk mengerjakan pekerjaan lembur atau sekedar menonton film favorit.

Perut yang lapar di tengah malam membuat Anda terpaksa mengonsumsi apapun yang ada di dapur dan kulkas. Mulai dari segelas kopi, soda, makanan ringan, sampai dengan memesan makanan siap saji yang diantar ke rumah.

Dalam studi yang dilakukan oleh Universitas Colorado, para partisipan survei umumnya tergoda untuk mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan. Akibatnya, lingkar celana Anda bisa menyempit perlahan-lahan.

(Simak juga: Pilihan perumahan dengan fasilitas jogging track mulai harga Rp300 jutaan)

Berkaitan dengan Hormon

Keinginan untuk makan lebih rumit dari sekedar ‘ngidam’ sebuah jenis makanan dalam waktu tertentu. Faktanya, ada beberapa hormon yang mempengaruhi selera makan Anda tetap terkontrol, dan dua yang paling penting ialah ghrelin dan leptin.

Ghrelin berada di dalam perut, mengirim sinyal lapar menuju otak. Sementara hormon Leptin diproduksi oleh sel lemak dalam tubuh, yang mengirim sinyal kenyang ketika perut sudah terisi makanan.

Ketika Anda cukup beristirahat, kedua hormon ini bisa lebih menjaga keseimbangan dengan baik. Dengan demikian, Anda bisa lebih bijak memilih makanan yang akan dikonsumsi. Sementara ketika tubuh lelah dan kurang tidur, maka hormon ghrelin dan leptin kehilangan kendali dan cenderung menginginkan makanan yang tinggi karbo dan kalori.

Jadi, apabila Anda ingin menjaga berat badan lebih seimbang, sudah waktunya tertib menjaga jam tidur yang ideal, yaitu sekitar tujuh sampai sembilan jam untuk orang dewasa. Desain kamar tidur senyaman mungkin dengan kain seprai yang lembut dan lampu tidur yang temaram.

Jika perlu, Anda boleh memasang pendingin udara atau membuka jendela supaya udara di dalam ruangan terasa sejuk dan nyaman agar segera tertidur lelap.

 

Isnaini Khoirunisa

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya