Yuk, Coba Wabi-Sabi. Tren Desain Baru dari Jepang

Wabi-sabi adalah salah satu estetika Jepang yang menunjukkan keadaan tenang dan bersahaja. Tertarik untuk menerapkannya? Simak aturannya.

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 13 Agu 2017, 13:09 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2017, 13:09 WIB
20180813-rumah wabi sabi
‘Wabi’ merupakan kesadaran dalam menemukan kepuasan di keadaan miskin dan kekurangan, sedangkan ‘Sabi’ artinya keindahan yang beragam dari perubahan yang dialami karena waktu.

Liputan6.com, Jakarta Desain Jepang adalah topik yang hangat di kalangan desainer dunia. Dan salah satu yang sering disebut adalah Wabi-sabi. Wabi-sabi sendiri adalah salah satu estetika Jepang yang menunjukkan keadaan tenang dan bersahaja.

(Baca juga: Ingin Nilai Jual Rumah Anda Bagus? Jangan Keliru Mendesain Dapur!)

Meskipun kedua kata ini digunakan bersamaan, namun sebenarnya ‘wabi’ dan ‘sabi’ memiliki konsep yang berbeda. ‘Wabi’ merupakan kesadaran dalam menemukan kepuasan di keadaan miskin dan kekurangan, sedangkan ‘Sabi’ artinya keindahan yang beragam dari perubahan yang dialami karena waktu, seperti retak, kotor, cacat, dan lain-lain.

Tertarik untuk menerapkan konsep desain ini di rumah? Simak prinsip-prinsip dasarnya dari Rumah.com berikut ini.

1. Gunakan Perabotan dari Material Sederhana

Pemilihan material perabotan selalu penting dilakukan, terutama bila menggunakan estetika wabi-sabi. Biasanya bahan yang dipilih adalah bahan yang terbuat dari bahan alam namun tetap tahan lama dan memiliki kualitas yang tinggi.

Misalnya dari material kayu jati, kain wol, tanah liat, bambu, sulaman rumput, dan lain-lain. Namun terkadang bahan-bahan seperti ini justru biasanya lebih mahal dari bahan buatan manusia.

2. Bersihkan Tumpukan Barang

Meskipun desain interior yang dibuat sudah membuat rumah menjadi sangat nyaman, namun bila masih ada tumpukan benda yang tidak teratur tentu akan membuat ketenangan di rumah menjadi terganggu.

Periksa barang-barang yang ada di gudang, seperti tumpukan katalog, mainan anak, atau remote control yang sudah tidak terpakai juga bisa mengganggu ketenangan. Bersihkan tumpukan tersebut segera misalnya dengan disumbangkan atau buang ke tempat sampah.

3. Pilih Benda yang Sederhana Sekaligus Fungsional

Untuk menerapkan estetika ala wabi-sabi, pilih benda-benda yang sederhana dan bisa untuk dipajang peletakkannya namun tetap fungsional. Wabi-sabi mendorong kita untuk hanya memiliki barang-barang yang memang memiliki fungsi agar ruangan di rumah terasa lebih leluasa.

Filosofinya adalah semakin sedikit membutuhkan barang di rumah maka Anda akan semakin merasa bahagia.

(Simak juga: Aneka pilihan hunian dengan konsep yang menarik mulai harga Rp500 jutaan)

4. Gunakan Warna Alam

Ciptakan ketenangan di rumah dengan menggunakan warna yang terinspirasi dari alam seperti warna abu-abu, biru, hijau, dan warna lain yang menyerupai laut dan padang rumput.

Tidak harus mengaplikasikannya pada dinding namun Anda bisa menggunakan sentuhan warna tersebut pada lantai, pintu atau aksesori seperti tirai jendela.

5. Biarkan Angin Luar Mengalir Ke dalam Rumah

Membiarkan sentuhan alam mengalir bebas ke dalam rumah dapat memberikan perubahan yang positif kepada penghuninya. Di antaranya adalah merubah mood menjadi lebih bersemangat, membuat ruangan terasa luas dan terbuka, menyembuhkan tubuh baik fisik maupun mental, serta meningkatkan kualitas hidup.

Jika keadaan rumah hanya bisa sedikit menerima cahaya atau udara luar, tempatkan sebuah cermin agar tetap bisa menangkap cahaya dan menyebarkannya ke dalam rumah. Jika Anda tidak bisa selalu membuka jendela dan pintu gunakanlah kipas angin.

 

Mita Agustina

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya