Rusun TOD Stasiun Tanjung Barat Segera Dibangun

Pembangunan rusun TOD ini merupakan bentuk inovasi hunian yang terintegrasi dengan sarana transportasi kereta commuter Jabodetabek.

oleh Fathia Azkia diperbarui 22 Agu 2017, 08:57 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2017, 08:57 WIB
Rusun Konsep TDO di Tanjung Barat Resmi Dibangun
Maket proyek perumahan rumah susun yang akan di bangun di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta, Selasa (15/8). Perum Perumnas bersama PT KAI resmikan pembangunan proyek rumah susun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Dukungan Perum Perumnas terhadap nawacita Program Satu Juta Rumah sekaligus meminimalisir angka backlog hunian di Indonesia kembali direalisasikan. Menggandeng PT KAI, Perumnas meresmikan proyek rumah susun berkonsep Transit Oriented Development (TOD).

Untuk tahap awal, proyek hunian ini akan dikembangkan tepat di atas Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dan akan dilanjutkan secara bertahap di beberapa stasiun lainnya.

Adapun pembangunan tiga menara rusun berbasis TOD pertama ini akan menampung 1.232 unit hunian, dengan luas lahan mencapai 15.244 meter persegi dan ketinggian 29 lantai. Nilai investasnya sendiri sekitar Rp705 miliar.

Melalui siaran pers yang diterima Rumah.com, Direktur Utama Perum Perumnas, Bambang Triwibowo mengatakan, “Proyek ini sekaligus wujud kerjasama sinergi BUMN untuk pengembangan kawasan yang terintegrasi dan inklusif berbasis TOD, terutama untuk ruang-ruang vertikal yang belum dimanfaatkan.”

(Lihat juga: Pilihan apartemen berkualitas harga mulai Rp300 jutaan)

Pembangunan rusun TOD ini merupakan bentuk inovasi hunian yang terintegrasi dengan sarana transportasi kereta commuter Jabodetabek. 

“Sesuai targetnya, pembangunan rumah susun ini adalah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan masyarakat umum lainnya sebagai alternatif hunian yang lebih efisien,” imbuhnya.

Pembangunan rusun di stasiun Tanjung Barat memiliki komposisi antara Rusunami dan Anami (Apartemen Sederhana Milik), dimana sekitar 25% persen diperuntukkan khusus MBR dengan tipe studio hingga tipe hunian berisi dua kamar tidur.

Di dalamnya juga akan terdapat area komersial, yang terdiri dari kiosk, F&B, modern dan tradisional retail. Selain itu terdapat juga fasilitas parkir dengan total keseluruhan sekitar 4.186 m2 di mana kegunannya diproritaskan bagi penghuni.

Baca juga: Tren Kaum Urban Dorong Perumnas Bangun Hunian Dekat Stasiun

Sementara itu Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, mengatakan proyek ini merupakan wujud pengoptimalan lahan yang nantinya juga akan dikembangkan di lahan lain milik PT KAI, baik di Jabodetabek maupun seluruh Indonesia.

“Pengembangan TOD di kawasan stasiun ini diharapkan mampu mendekatkan akses antara rumah dengan moda transportasi KA yang terintegrasi dengan moda lain, menciptakan efisiensi biaya, waktu, dan tenaga bagi para commuters, serta pengurangan polusi kendaraan dan meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat di perkotaan,” katanya.

Mengingat, saat ini pengguna moda transportasi KRL telah mencapai lebih dari 900.000 penumpang. Tak pelak, tujuan pembangunan rusun sekaligus diharapkan mampu mengurai kemacetan yang selalu mendominasi wajah Jakarta. 

Kerjasama pembangunan rumah susun Tanjung Barat yang akan dilaksanakan dengan pemanfaatan atas lahan PT KAI memperhatikan pola kerjasama jangka panjang, sebagaimana tercantum dalam Permen BUMN No. PER-13/MBU/09/2014 Tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap Badan Usaha Milik Negara.

Kedepannya, pembangunan rumah susun dengan konsep ini juga akan dibangun di beberapa lokasi stasiun lainnya.

Perumnas dan PT KAI akan terus bersinergi guna memenuhi perizinan dan ketentuan yang berlaku, agar penyediaan hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi seperti ini segera terealisasikan di lokasi lainnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya