Liputan6.com, Jakarta Sejatinya tidak ada seorang pun yang berharap mengalami kredit macet. Meski akhirnya siapa yang tahu, kondisi ekonomi yang turun di kemudian hari menyebabkan tragedi itu datang juga.
Jika seseorang sudah tersandung kredit macet, maka reputasinya akan tercoreng dalam catatan Bank Indonesia, termasuk akan disulitkan kala ingin mengajukan pinjaman melalui lembaga perbankan.
Kredit macet pun banyak terjadi dalam urusan kepemilikan properti. Kekhawatiran ini semakin besar khususnya di kalangan milenial yang belum berpengalaman mengelola keuangan dengan baik. Lantas, bagaimana siasat untuk menghindari kredit macet? Ketahui jawabannya berdasarkan artikel Rumah.com di bawah ini.
Advertisement
(Lihat juga:Â Ini Rumah 300 Jutaan di Pinggir Jakarta yang Jadi Incaran Anak Muda)
Jangan mengajukan kartu kredit (lagi)
Jika Anda baru saja mengajukan kredit perumahan (kurang dari dua tahun), maka skor kredit Anda masih tercatat positif. Meski demikian, jangan coba-coba menambah pinjaman dengan mengajukan kartu kredit.
Sebab memiliki kartu kredit akan memicu pemiliknya untuk berbelanja barang-barang di luar daya belinya. Semakin bertambah jumlah tagihan angsuran per bulan, maka akan semakin besar pula resiko kredit macet yang menghantui Anda.
Advertisement
Bayar tagihan tepat waktu dengan jumlah maksimal
Salah satu kebiasaan yang memicu kredit macet adalah telat membayar tagihan bulanan. Tidak hanya untuk angsuran kredit KPR, namun berlaku juga untuk tagihan listrik, telepon pasca bayar dan lain sebagainya.
Biasakan untuk membayar semua tagihan bulanan tepat waktu, dengan jumlah maksimum yang Anda mampu. Manfaatkan aplikasi pengingat yang ada di ponsel pintar untuk membantu Anda melakukan hal ini.
Baca juga:Â Enak Beli Rumah Tunai atau Nyicil?
Buat target anggaran
Ubah kebiasaan lama Anda yang hanya mengeluarkan uang tanpa dibatasi. Mulai sekarang, buat bujet pengeluaran maksimal dan patuhi dengan disiplin. Kemudian lacak pengeluaran dari setiap rupiah yang keluar dari rekening Anda.
Dengan melakukan pelacakan maka Anda akan memahami pola pengeluaran dan bagaimana cara meminimalisirnya.
Advertisement
Bayar tunai
Seringkali Anda tak sadar mengeluarkan banyak uang karena membayarnya lewat kartu debit atau kartu kredit. Sebuah studi menyebutkan bahwa seseorang cenderung mengeluarkan uang lebih besar sekitar 18% ketika menggunakan uang elektronik.
Jadi mulai sekarang biasakan membayar segala transaksi dengan uang tunai. Tentunya, Anda akan berpikir dua kali menggunakan uang yang sudah disimpan di dompet.
Buat daftar pengeluaran
Selain membuat anggaran bulanan, Anda juga harus mencatat daftar pengeluaran tetap setiap bulan (misalnya biaya angsuran kredit), dan pengeluaran tidak tetap (misalnya belanja pakaian baru).
Catat semua pengeluaran dalam sebuah daftar dan setiap ingin mengeluarkan uang, beri tanda pada poin pengeluaran yang dimaksud. Hal ini bisa menghindarkan Anda dari kecenderungan berbelanja barang tidak perlu.
Bila perencanaan keuangan Anda sudah baik, maka seharusnya kredit macet saat nyicil rumah tak perlu dipikirkan. Sudah siap mengajukan KPR ke bank? Sebelumnya cek dulu pilihan perumahannya di sini dengan harga mulai dari Rp500 jutaan!
Advertisement