Liputan6.com, Jakarta Setiap akan membeli properti, entah untuk ditinggali atau sebagai investasi, hal pertama yang pasti akan dipertimbangkan orang adalah lokasi. Ya, lokasi adalah faktor penting sebelum bicara harga atau mempertimbangkan kondisi atau model bangunannya.
Dan faktanya hal tersebut senada dengan hasil survei yang menunjukkan 9 dari 10 orang bilang lokasi lebih penting daripada harga saat mencari rumah. Setujukah Anda? Suarakan pendapat Anda lewat survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index. Berhadiah total 10 juta untuk 5 pemenang!
Baca Juga
Tengok Bandung. Kota ini terus menunjukkan eksistensinya dalam perkembangan pasar properti. Diperkuat dengan sektor ekonomi, pendidikan, kuliner, teknologi, hingga industri kreatif, pencari hunian maupun investor melirik Bandung sebagai titik investasi properti.
Advertisement
(Baca juga: 3 Pilihan Hunian di Cibubur yang Layak Dipertimbangkan)
Bandung juga menawarkan suasana kota di masa lampau yang masih tertata apik. Meskipun area pusat kota sudah ramai dengan kehadiran gedung bertingkat dan konsep smart city (kota pintar) yang tengah dikembangkan, namun Bandung tetap menjaga warisan sejarah masa lampau dalam bentuk arsitektur bangunannya.
Kota berjuluk Paris Van Java ini memang terkenal dengan peninggalan bangunan-bangunan bersejarah yang masih terawat hingga saat ini. Bangunan peninggalan kolonial Belanda tersebut mengingatkan kita dengan desain arsitektur Art Deco.
Anda bisa melihat bangunan-bangunan tua seperti itu di sepanjang jalan Braga dan jalan Asia Afrika. Sepanjang jalan ini Anda akan menemukan museum, tempat hiburan, toko kue, kafe, dan toko souvenir.
Demografi penduduk Kota Bandung sendiri pada tahun 2017 mencapai 2,5 juta. Angka tersebut adalah setengah dari jumlah penduduk Jawa Barat yang ada di angka 50 juta jiwa.
Sebagian besar adalah warga pendatang yang ingin membeli hunian atau menyewa tempat tinggal. Sektor pendidikan berperan besar dalam menstimulasi pertumbuhan pasar properti subsektor residensial di Bandung.
Bandung Kaya Faktor Pendukung
Angka Okupansi Tinggi
Investasi rumah sewa atau kos-kosan di Kota Kembang terpantau masih potensial mengingat penyerapan hunian sewa yang tinggi. Kota Bandung tercatat memiliki sekitar 35 perguruan tinggi favorit, seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Parahyangan dan Universitas Padjajaran.
Simak juga: 15 hunian dekat kampus yang potensial untuk investasi
Menurut Data Rumah.com Property Index, median harga rumah tapak di Bandung tercatat mengalami kenaikan yang dinamis sejak awal tahun 2017. Rata-rata kenaikannya sekitar 2,39% per kuartal.
Bahkan untuk rumah tapak di atas Rp1 miliar di Bandung juga terus bergeliat. Pada Q3 tahun lalu median harganya masih di angka Rp11,84 juta per meter persegi, dan kini di Q3 2017 median harganya sudah mencapai angka Rp12,78 juta per meter persegi. Pergerakannya terus meningkat, cepat.
Didukung Infrastruktur Baru
Pembeli yang datang tidak hanya dari Bandung, melainkan warga Jabodetabek yang memiliki daya beli lebih tinggi. Sejumlah proyek infrastruktur yang menghubungkan Jakarta dan Bandung juga menjadi nilai tambah tersendiri.
Sebut saja proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan pembangunan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek. Kedua proyek ini nantinya akan mempercepat perjalanan dari Jakarta ke Bandung, dan sebaliknya.
Di dalam kota sendiri, Bandung akan memiliki sejumlah akses infrastruktur baru. Hal tersebut adalah bagian dari rencana Bandung Urban Mobility Project yang digagas Pemerintah Kota Bandung. Seperti Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Kebonjati-Tegallega sejauh 6 kilometer.
Kemudian ada juga Intra Urban Toll Road (BIUTR) sejauh 27 km dari Pasteur sampai Ujung Berung. Cek di sini untuk pilihan investasi di Bandung dalam beragam kisaran harga.
Advertisement