Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat berencana memberlakukan sistem jalan berbayar dengan menggunakan electronic road pricing (ERP) di ruas Jalan Pasteur Dr Djundjunan. Nantinya setiap kendaraan roda 4 pribadi diwajibkan membayar Rp 20 ribu setiap melintas jalan ini.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, penerapan sistem ini bersifat mendesak. Sebab, setiap akhir pekan, terjadi kemacetan yang cukup panjang akibat banyaknya wisatawan yang datang ke Kota Bandung.
Akan tetapi, pria yang akrab disapa Emil ini menegaskan, penerapan sistem ERP bakal diterapkan jika fasilitas transportasi telah menunjang.
Baca Juga
"Ya, mendesak. Tapi akan berbarengan dengan fasilitas transportasi lain. Hingga saat ini masih dalam pembahasan sama DPRD, jadi masih panjang. Sepanjang 1 semester tahun depan kita bahas," tutur Emil di Bandung, Selasa (22/12/2015).
Dia berharap, para wisatawan bakal memilih pintu keluar tol lain selain Tol Pasteur seperti Buah Batu, Pasirkoja, Moh Toha, dan Kopo sehingga lebih meminimalisir kemacetan.
"Selama ini mereka (wisatawan) itu tahunya Pasteur saja. Mereka pada enggak tahu ada pintu lain. Kan pintu masuk ke Bandung itu ada 5. Ditambahin sama yang di KM 149," kata Emil.