Teror di Sarinah, Bandara Bengkulu Sweeping Penumpang

Bengkulu salah satu bandara yang ditetapkan dengan status kategori siaga kuning.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 14 Jan 2016, 13:12 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2016, 13:12 WIB
[Bintang] Bom Sarinah
Dari enam ledakan yang terjadi, sumber mengatakan saat ledakan kedua barulah muncul asap hitam. (Fathan Rangkuti/Bintang.com)

Liputan6.com, Bengkulu - Pasca-ledakan di depan gedung Sarinah Jakarta, pihak Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu melakukan pemeriksaan ketat atau sweeping terhadap seluruh penumpang.

Kepala Operasional Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu Sarosa mengatakan, sweeping dilakukan terhadap semua penumpang di terminal kedatangan dan calon penumpang di terminal keberangkatan.

"Ini perintah langsung dari Jakarta agar pengamanan dan pemeriksaan diperketat," ujar Sarosa di Bengkulu (14/1/2016).

Bengkulu memiliki catatan khusus terhadap aksi terorisme di Indonesia. Salah satunya saat terjadi bom bunuh diri di depan hotel JW Marriot beberapa tahun lalu. Eksekutor pengeboman tercatat sebagai warga Bengkulu bernama Asmar Latin Sani.


Menurut Sarosa, Bengkulu sangat dimungkinkan menjadi salah satu lokasi pelarian para teroris, sebab wilayah Bengkulu merupakan daratan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Bengkulu juga sangat potensial menjadi lokasi transit sebelum mereka melarikan diri.

Terhadap kondisi keamanan di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu saat ini sudah ditetapkan status siaga "kuning" sesuai instruksi dari Kementerian Perhubungan.

"Bengkulu salah satu bandara yang ditetapkan dengan status kategori siaga kuning," kata Sarosa.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya