Liputan6.com, Karangasem - I Wayan Sumardana berubah menjadi manusia robot. Tangan sebelah kirinya yang lumpuh digerakkan oleh mesin. Ia berupaya keras agar tangannya dapat kembali difungsikan. Tekadnya satu, agar dapat kembali mengais rezeki untuk menghidupi istri dan ketiga putranya.
Sumardana bercerita, sekitar 6 bulan lalu tiba-tiba tangan sebelah kirinya tak dapat digerakkan. Ia lantas memeriksakan diri ke dokter. Hasil pemeriksaan medis tak menemukan penyakit pada tangan kiri Sumardana.
"Sudah periksa ke dokter, medis. Katanya tidak ada apa-apa. Tidak tahu ini kenapa," kata Sumardana saat ditemui Liputan6.com di bengkelnya, Rabu (20/1/2016).
Ia mengaku darahnya diambil untuk diteliti di laboratorium. Namun, kata dia, hasilnya normal. Dokter menduga telah terjadi kelainan pada saraf tangan kirinya. Ia pun diberi obat perangsang saraf.
Hasilnya nihil. Tangan kirinya tetap tak bisa digerakkan. Tak ada perubahan, ia lantas berobat ke dokter lainnya yang lantas mendiagnosa terjadi pelambatan aliran darah ke tangan kirinya itu.
"Saya diberi obat agar aliran darah saya lancar. Tapi, tetap saja tidak ada perubahan," cerita dia.
Baca Juga
Setelah pengobatan medis tak membuahkan hasil, Sumardana mencoba pengobatan non-medis. Ia pergi ke paranormal. Tercatat 6 kali ia berobat ke 'orang pintar'. Namun, tetap saja tangan kirinya mengalami kelumpuhan. Sumardana putus asa.
"Saya sempat patah arang, trauma. Menunggu keajaiban ternyata tidak ada," ucap dia.
Ia sempat tak bisa bekerja. Alhasil, ketiga anaknya terlantar. Jika pergi sekolah mereka tak dibekali uang jajan. Kondisi itu justru membuat Sumardana bangkit.
Ia bertekad dengan segala cara agar tangan kirinya dapat kembali digerakkan. Tujuannya hanya satu, bisa kembali bekerja demi bekal ketiga anaknya.
Advertisement
Merakit Barang Rongsokan
Sumardana berpikir keras. Berbekal kemampuannya semasa mengenyam pendidikan di bangku SMK di Denpasar, ia lantas merakit alat-alat dari barang rongsokan yang mampu membantu tangan kirinya kembali bergerak.
"Saya rancang alat ini dari barang rongsokan. 90 persen barang rongsokan. Idenya dari saya sendiri karena keinginan agar tangan saya bisa bergerak lagi," papar dia.
Ia pelajari perakitan di internet. Dan, alat yang bakal membantu tangannya bergerak kembali berhasil diciptakan. Sayang, begitu dicoba hasilnya tak maksimal.
"Lima kali saya mengalami kegagalan membuat alat ini. Dua bulanan saya buat agar jadi sempurna begini," kata dia.
Ternyata, diperlukan sensor otak yang akan mengalir ke dinamo yang dipasang dipunggungnya agar tangannya dapat bergerak. Harganya tak tanggung-tanggung, Rp 4,7 juta. Alat itu pun hanya ada di Amerika Serikat. Tekadnya yang sudah bulat membuat ia harus merogoh tabungannya dalam-dalam.
"Saya beli online. Barangnya didatangkan dari Amerika Serikat," kata dia.
Begitu alat sensor otak itu dipasang, tangan robot Sumardana bergerak sempurna. Ia akhirnya bisa kembali bekerja. Kini, pria 31 tahun mengaku senang lantaran tangannya dapat kembali digerakkan.
"Ya sekarang senang karena tangan saya sudah bisa bekerja normal lagi. Anak saya kalau ke sekolah sekarang sudah bawa uang jajan," kata Sumardana bangga.
Kini, Sumardana sudah kembali bekerja normal. Order las dan pembuatan bahan-bahan dari besi mengalir deras untuknya. Usahanya berjalan mandiri. Selama ini, tak ada bantuan dari pemerintah.
Tangan kirinya sudah bisa kembali digunakan untuk membantunya bekerja. Hampir separuh badan Sumardana dipenuhi oleh alat elektronik dengan sambungan kabel. Ia laiknya manusia robot seperti tergambar dalam film.