Jatuh Bangun Pemilik Warteg 'Ngaji 2 Juz Makan Gratis'

Sempat kelimpungan, Odoy akhirnya memilih hijrah. Odoy mulai bangkit berkat bantuan rekan-rekan sesama pengajian.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 29 Jan 2016, 19:59 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2016, 19:59 WIB
Warteg keliling
Ricky Ricarvy Irawan, pemilik warteg keliling di Kota Bandung, Jawa Barat. (Liputan6.com/Okan Firdaus)

Liputan6.com, Bandung - Ricky Ricarvy Irawan, pemilik warteg keliling 'Joni Abadi', kini tengah menjadi perbincangan di Kota Bandung, Jawa Barat. Sebab, ia memadukan konsep menarik dengan promosi yang unik, yakni siapa pun yang dapat membaca Alquran sebanyak 2 juz dapat makan dan minum gratis.

Dengan senyum yang khas, pria yang akrab disapa Odoy ini selalu melayani para pelanggannya di kawasan lapangan Ciujung, Kota Bandung setiap Senin hingga Sabtu. Ternyata, lelaki berusia 31 tahun ini pernah menjajal bisnis lainnya.

Jauh sebelum memulai bisnis warteg keliling, Odoy merupakan pengusaha muda sukses dengan omzet hingga mencapai ratusan juta rupiah melalui bisnis oleh-oleh yang dirintis di kawasan Cihampelas, Kota Bandung.

Tumbuh di keluarga yang memiliki bisnis oleh-oleh, Odoy digembleng untuk bisa menjadi entrepreneur. "Tahun 1997, saya sejak kelas 2 SMP usia 14 tahun ikut keluarga bantuin jaga di joglo di kawasan Terminal Leuwi Panjang, kebagian jam 3 subuh karena bukanya hampir 24 jam," ucap Odoy saat ditemui Liputan6.com di Bandung, Jumat (29/1/2016).

Berkat keuletannya, saat usia 18 tahun, Odoy bisa membuka gerai oleh-oleh di kawasan Cihampelas, Kota Bandung dengan meminjam uang ke bank. Omzet yang awal hanya Rp 15 juta per bulan pun menjadi Rp 200 juta. "Saya setahun bisa beli rumah di Kota Baru Parahyangan dan punya indekos 18 kamar," beber dia.

Sejak itulah, Odoy mulai memberanikan diri membuka 6 gerai baru dengan modal yang dipinjam dari bank. Namun bukan untung yang didapat, usaha yang dirintis Odoy justru bangkrut dan terlilit utang yang cukup besar.

"Tahun 2014 bulan November saya bangkrut, di sini mulai cari jalan lain, masuk jalur hitam sama beberapa temen. Saya habis ratusan juta rupiah untuk minta tolong datang ke sana ke mari," ujar Odoy.

Pencarian pun dilakukan hingga 6 bulan. Namun jangankan mendapat uang, modal yang dikeluarkan Odoy pun tidak kembali. Di sinilah, Odoy mulai frustrasi.

"Saya sempat memikirkan untuk bunuh diri, tapi utang atas nama istri, kasihan karena beberapa utang atas nama istri saya," ungkap Odoy.

Sempat kelimpungan, Odoy akhirnya memilih hijrah. "Awalnya saya main skateboard karena bingung mau ngapain. Akhirnya diajak sama temen ikut kajian dan akhirnya cocok dan mulai rajin mencari ilmu agama. Di sini saya mulai merasakan semangat lagi dan menemukan arti hidup," ujar dia.

Odoy mulai bangkit dan berkat bantuan rekan-rekan sesama pengajian akhirnya Odoy bisa memulai kembali menata hidup.

"Ini jualan pun berkat teman-teman banyak yang bantu. Makanya saya ingin jualan sambil ibadah. Dengan mobile warteg ini saya ingin mencari nafkah, namun bisa beramal," tutup Odoy.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya