Cinta Tak Direstui, Mahasiswa di Manado Gantung Diri

FT dan kekasihnya sudah menjalin asmara selama 9 tahun. Namun, cinta keduanya tak direstui orangtua.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 10 Mar 2016, 09:39 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2016, 09:39 WIB
20151216-Ilustrasi Bunuh Diri
Ilustrasi Bunuh Diri (Istimewa)

Liputan6.com, Manado - Seorang mahasiswa berinisial FT nekat gantung diri setelah hubungan cintanya selama 9 tahun dengan sang pujaan hati tak direstui orangtua. Mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri itu ditemukan gantung diri di rumahnya pada Senin 7 Maret 2016.

"Dari hasil penyelidikan, motif dugaan bunuh diri ini karena masalah asmara. Korban sudah menjalin asmara dengan kekasihnya selama 9 tahun, tapi kabarnya tak direstui," kata Kapolsek Tomohon Tengah Komisaris Franky Manus di Manado, Rabu 9 Maret 2016.

Dari penyelidikan awal, kata Franky, diketahui malam sebelum kejadian nahas itu FT sempat menghubungi kekasihnya. Namun tak mendapat respons.


"Ditelepon tidak diangkat, di-SMS tidak dibalas," cerita Franky.

Pagi harinya, jasad FT ditemukan seorang warga bernama Wilhelm Piow di bawah rumah panggung. Tali terikat di salah satu bagian rumah, kemudian bagian yang lain menjerat lehernya. Fakta-fakta tersebut, kata Franky, makin menguatkan dugaan bunuh diri.

"Sebenarnya untuk mengetahui secara pasti harus melalui autopsi, namun keluarga memilih tak melanjutkan proses itu dan membawa jenazah korban ke kampung halamannya di Dumoga. Namun penyelidikan lebih lanjut masih tetap kita lakukan," ujar Franky.

FT adalah warga Desa Tambun, Kecamatan Dumoga, Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Mahasiswa ini sementara tinggal di Kota Tomohon karena kuliah di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang berlokasi di Tomohon, Sulawesi Utara.

Pihak kampus yang dikonfirmasi melalui humasnya, Johny Tendean mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya