Kawasan Prostitusi Nusantara Mulai Dibenahi Awal Ramadan

Prostitusi Nusantara akan diubah jadi pusat kuliner

oleh Eka Hakim diperbarui 01 Apr 2016, 05:00 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2016, 05:00 WIB
Ilustrasi prostitusi
Ilustrasi Foto

Liputan6.com, Makassar - Pengubahan wajah kawasan prostitusi Nusantara di Jalan Nusantara, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akan dimulai awal bulan Ramadan nanti.

Ketua Asosiasi Usaha Hiburan Malam (AUHM) Makassar Zulkarnaen Ali Naru mengatakan, penentuan waktu awal pembenahan lokalisasi itu telah disepakati oleh seluruh pengusaha hiburan malam pada pertemuan dengan Wali Kota Moh Romdhan Pomanto, Rabu 30 Maret 2016 kemarin di warkop Maestro Makassar.

"Pada dasarnya 100 persen kami sudah sepakat, tinggal selanjutnya kami akan deklarasi dan penandatanganan MoU," ucap dia kepada Liputan6.com, Kamis (31/3/2016).

Ali mengungkapkan tempat hiburan malam yang ada di lokalisasi berjumlah 37 unit dan semuanya sepakat untuk mulai melakukan pembenahan pada bulan Ramadan mendatang.

Secara terpisah, Wali Kota Makassar Moh Romdhan Pomanto mengakui perencanaan mengubah wajah prostitusi Nusantara menjadi pusat kuliner yang akan dilakukan awal bulan ramadhan nanti hingga saat ini mendapat dukungan penuh para pengusaha usaha hiburan malam.

"Setelah pertemuan kesembilan kita adakan dengan para pengusaha hiburan malam tersebut mereka tak pernah protes malah sepakat untuk mengubah wajah kawasan yang selama ini identik dengan prostitusi dan hiburan malam menjadi pusat kuliner Makassar dalam waktu dekat ini," ucap Danny sapaan akrab Wali Kota Makassar tersebut.

Dia menegaskan segala bentuk prostitusi harus ditiadakan apalagi dalam waktu dekat ini kota Makassar akan menggelar 'F8 Festival and Forum' dan kawasan Nusantara diharapkan menjadi contoh kawasan kuliner di Kota Daeng ini.

Sepanjang kawasan yang berhadapan langsung dengan Pelabuhan Soekarno-Hatta itu akan dibangun koridor pejalan kaki. Sementara untuk bisnis akan dikonsentrasikan pada usaha kuliner.

"Ini agar pengunjung bisa nyaman menikmati aneka kuliner seperti kopi, coto, dan makanan lainnya, maka khusus untuk pejalan kaki akan diberi atap kanopi serta ditanami pepohonan sebagai pelindung dari teriknya cahaya matahari ,"jelas Danny.

Selain itu, lanjut Wali Kota Makassar, kawasan ini juga akan diberi penerangan yang memadai, dengan meminta setiap tempat usaha untuk tidak memiliki sekat-sekat ruangan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya