Sungai di Kediri Berubah Warna Jadi Merah Darah

Sungai di Kediri berubah warna jadi merah darah. Warga sempat merinding.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Apr 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2016, 10:00 WIB
Sungai di Kediri Berwarna Merah Darah
Sungai di Kediri berubah warna jadi merah darah. Warga sempat merinding.

Liputan6.com, Kediri - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, belum memastikan penyebab warna air sungai di Kecamatan Pesantren berubah menjadi merah. Petugas pemerintah akan intensif menelusuri penyebabnya.

"Kami masih akan cek ke lokasi guna mengetahui penyebab pastinya," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Kediri Apip Permana di Kediri, dilansir Antara, Rabu 27 April 2016.

Warna air sungai di Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, berubah menjadi merah darah. Warga setempat serta yang melintas di jalur menuju kawasan wisata Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut) panik.

Binti, warga setempat mengaku tidak mengetahui dengan persis penyebab warna merah darah di sungai itu. Ia pun kaget sebab perubahan warna itu baru terjadi kali ini.

"Kalau penyebabnya bisa jadi limbah, tapi asalnya dari mana saya tidak tahu. Selama di daerah sini, saya juga baru tahu ini ada perubahan warna sungai sangat merah seperti darah," kata dia.

Dia sempat merinding mengetahui perubahan warna sungai itu. Bahkan karena perubahan yang sangat mendadak, para tetangga, pekerja pabrik, serta pengguna jalan banyak yang berhenti untuk melihat perubahan air sungai.

"Banyak pekerja bahkan pengendara jalan yang berhenti untuk menyaksikan perubahan air sungai. Ini kejadian aneh," kata Binti.

Perubahan warna sungai itu terjadi dari arah sungai mulai dari timur terjadi siang hari. Warga juga tidak mencium bau yang menyengat dari sungai ketika air berubah menjadi merah.

Di lokasi Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, terdapat sejumlah perusahaan misalnya ada pabrik gula, ada industri rumahan pengolahan bekicot. Namun, selama ini belum pernah diketahui dari industri itu mengeluarkan warna seperti darah itu.

Binti berharap pemerintah daerah segera melakukan penelitian asal perubahan warna itu. Jika warna itu ternyata dari limbah dan berbahaya, masyarakat tentunya menjadi korban.

"Harapannya segera diteliti, penyebabnya apa, agar kami pun juga tahu," kata Binti.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya