Liputan6.com, Tabanan - Petani Desa Pagi, Kecamatan Penebel , Kabupaten Tabanan, Bali mengandalkan burung hantu dan mengumandangkan rekaman alunan musik gamelan untuk mengusir hama yang menyerang tanaman padi.
Putu Arga, salah seorang petani setempat, mengatakan, kehadiran burung hantu di tengah hamparan tanaman padi banyak bermanfaat bagi warga, karena mampu meberantas hama-hama yang mengganggu tanaman padi di subak tersebut.
Ia mengatakan burung hantu yang dimiliki selain sebagai salah satu aset wisata, juga telah dilatih secara khusus untuk mencari mangsa atau hama yang bisa merusak padi, salah satunya tikus.
Sebelum melakukan perburuan terhadap hama tikus, burung-burung hantu dilatih terlebih dahulu tentang bagaimana caranya berburu tikus.
Baca Juga
"Kami latih burung-burung tersebut dengan menggunakan obyek tikus. Jika sudah pandai maka burung hantu ini kami lepas dari penangkaran ke alam bebas," ujar Putu Arga di Tabanan, dilansir Antara, Jumat (6/5).
Dengan melepaskan burung hantu yang sudah mempunyai keahlian menangkap hama tikus, otomatis populasi tikus berkurang.
"Ini juga salah satu yang kami harapkan dari melatihnya berburu agar dapat memberantas hama tikus yang bisa merusak padi," ujar Putu Arga.
Selain alternatif dengan menggunakan burung hantu untuk berburu hama tikus, petani juga mengumandangkan rekaman musik gamelan untuk mengusir hama burung yang merusak tanaman padi.
"Selain burung hantu kami juga menggunakan untuk berburu hama tikus yang bisa merusak padi, alunan musik juga kami gunakan untuk mengusir hama ini," ujarnya.
Penggunaan kedua metode tersebut selama ini berhasil mengurangi jumlah hama yang merusak tanaman padi sehingga kerugian petani dapat dihindari.