Restoran Beef Bowl Terbesar di Jepang Tutup Hampir 2000 Toko Usai Ditemukan Makanan Terkontaminasi Tikus dan Kecoa

Sukiya, rantai restoran beef bowl terbesar di Jepang, akan menutup hampir semua gerainya di seluruh Jepang selama empat hari mulai Senin, 31 Maret 2025, setelah pelanggan menemukan tikus dalam semangkuk sup miso dan serangga dalam makanan lainnya.

oleh Dinny Mutiah Diperbarui 30 Mar 2025, 22:15 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2025, 22:12 WIB
Influencer China Diburu Polisi Usai Sewa Ruang Privat Restoran untuk Bikin Video Porno
Ilustrasi restoran. (dok. Adrien Olichon/Unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Sukiya, jaringan restoran beef bowl terbesar di Jepang sedang jadi sorotan publik. Zensho Holding, perusahaan yang mengoperasikan Sukiya mengumumkan pada Sabtu, 29 Maret 2025, bahwa mereka akan menutup hampir semua gerainya di Jepang menyusul temuan kontaminasi hal berbahaya pada makanan yang disantap pelanggan.

Pada Jumat, 28 Maret 2025, seorang pelanggan melaporkan menemukan bagian tubuh serangga yang diyakini sebagai kecoa di dalam makanan pesanannya. Menurut laporan NHK, pelanggan itu membeli produk di gerai Sukiya cabang Akishima Ekiminami di Kota Akishima, Tokyo.

Segera setelah temuan itu, gerai Sukiya di Akishima langsung ditutup pada hari yang sama dengan penemuan sisa tubuh kecoa, sekitar pukul 5 sore waktu setempat. Sebelumnya pada 22 Maret 2025, jaringan restoran itu juga meminta maaf setelah tikus mati ditemukan dalam sup miso yang disajikan di gerai mereka di Kota Tottori pada 22 Januari 2025.

Dengan dua insiden fatal tersebut, Sukiya kembali meminta maaf melalui situs web-nya seraya mengumumkan akan menutup 1.970 gerai mereka di Jepang mulai Senin, 31 Maret 2025, jam 9 pagi, hingga 4 April 2025 untuk membasmi semua hama dan binatang pengganggu. Hanya beberapa gerai Sukiya yang ada di pusat perbelanjaan yang akan tetap dibuka.

"Kami memohon maaf kepada pelanggan yang secara rutin mengunjungi Sukiya atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan," bunyi permintaan maaf secara tertulis, dikutip dari Japan Today, Minggu (30/3/2025).

Sementara, Japan Times melaporkan bahwa insiden itu berdampak pada turunnya saham Zensho hingga tujuh persen pada 24 Maret 2025. Padahal, performa bisnis mereka pada akhir 2024 dilaporkan baik dengan jumlah gerai melampaui para pesaingnya, yakni Yoshinoya dengan sekitar 1.250 toko dan Matsuya dengan 1.100 toko. Sukiya juga membuka 650 cabang di luar negeri, seperti China, Indonesia, dan Amerika Latin.

Promosi 1

Teror Pengunjung Restoran Sushi

Ilustrasi Sushi
Ilustrasi sushi. (dok. Pixabay.com/Standpoint)... Selengkapnya

Insiden yang juga berkaitan dengan higienitas sebuah restoran sempat terjadi beberapa waktu lalu di Jepang dan menimbulkan kehebohan. Dalam sebuah video yang dibagikan secara luas di media sosial, seorang pelanggan di cabang Sushiro di Prefektur Gifu Jepang tengah menjilat bagian atas botol kecap yang terbuka.

Ia juga memasukkan tepi cangkir teh yang tidak terpakai ke dalam mulut mereka, dan kemudian menggosok sepiring sushi yang lewat dengan jari setelah menyentuh air liurnya.

"Ini hanya beberapa hal yang dapat kami lakukan sekarang dengan kemampuan terbaik kami. Kami dengan tulus meminta pengertian Anda," kata siaran pers yang dirilis Akindo Sushiro Co, induk perusahaan restoran sushi tersebut, mengutip Japan Today, Sabtu, 4 Februari 2025.

Segera setelah insiden menjijika itu terjadi, restoran sushi tersebut sementara waktu membatasi penggunaan ban berjalan untuk memesan makanan. Pihak perusahaan kemudian meminta pelanggan untuk memesan makanan di panel layar sentuh. Selain itu, restoran Sushiro akan memasang papan akrilik di antara kursi dan ban berjalan untuk mencegah kontak yang tidak perlu antara sushi dan pelanggan.

Remaja Pembuat Prank Digugat Rp7 Miliar

Ilustrasi sushi
Ilustrasi sushi (Sumber: Sushiro)... Selengkapnya

Dilansir CNN, Minggu, 11 Juni 2023, pihak Restoran Sushiro resmi menggugat siswa tersebut sebesar 67 juta yen (sekitar Rp7 miliar) akibat merusak reputasi restoran. Akindo Sushiro Co, yang menjalankan jaringan restoran Sushiro, mengaku jumlah pelanggan mereka menurun tajam setelah rekaman aksi si siswa di gerai Sushiro cabang kota Gifu menjadi viral.

Klip pendek itu dibagikan secara luas di Jepang setelah diunggah pada Januari 2023 dan merupakan salah satu dari sejumlah video serupa – termasuk beberapa yang direkam di pesaing Sushiro – yang membantu memunculkan istilah “terorisme sushi”.

Berdasarkan NHK, Akindo Sushiro Co mengajukan gugatan ke Pengadilan Distrik Osaka mengikuti kerugian sekitar 16 miliar yen (sekitar Rp1,7 triliun) setelah rilis video tersebut karena penurunan tajam pelanggan dan penurunan saham perusahaan induknya.

Menanggapi gugatan tersebut, penasihat hukum siswa menulis kepada pengadilan pada Mei 2023, meminta untuk menolak pengaduan tersebut. Dia mengatakan bahwa siswa tersebut telah mengakui dan menyesali tindakannya, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan antara tindakannya dan penurunan pelanggan di rantai sushi, melainkan bisa akibat persaingan yang ketat di industri.

 

Modus Teror Restoran Sushi Serupa

Sushi adalah Makanan Diet
Ilustrasi Sushi Credit: pexels.com/Kasum... Selengkapnya

 

Pelaku teror di restoran sushi lainnya juga akhirnya diganjar penjara. Pengadilan Distrik Nagoya menjatuhkan vonis tiga tahun penjara kepada Ryoga Yoshino, nama pria Jepang peneror restoran sushi itu.

Mengutip Koreaboo, Kamis, 26 Oktober 2023, Yoshino meminta maaf atas perilaku tak terpujinya sembari meminta keringanan hukuman. Ia mengaku sengaja memfilmkan dirinya menjalankan tren itu untuk memuaskan dahaganya untuk mendapatkan perhatian. Kini, ia mengakui tindakannya itu adalah keputusan yang 'bodoh'. 

Aksinya menuai perhatian internasional setelah pada 3 Februari 2023, pria berusia 21 tahun itu mengunggah videonya menjilati tutup botol kecap di sebuah restoran sushi. Ia juga kedapatan menjilati cangkir teh dan bahkan sushi gulung.

Tingkahnya makin meresahkan karena ia kembali menaruh produk yang sudah dijilatnya ke konveyor berjalan. Makanan lain di sabuk konveyor itu akhirnya terkontaminasi oleh makanan dan wadah yang sudah dijilatnya. Cabang restoran Kura Sushi di Nagoya dan Tokyo yang menjadi korban itu dilaporkan memasang kamera pengawas yang dilengkapi kecerdasan buatan.

Infografis Ragam Festival Kuliner Nusantara
Infografis Ragam Festival Kuliner Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya