Hiu Paus Lecet, Bupati Sedih

Keberadaan 17 hius paus jadi berkah buat daerah setempat.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 18 Mei 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2016, 06:00 WIB
Hiu Paus
Hiu Paus lecet bupati sedih

Liputan6.com, Gorontalo - Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengaku prihatin setelah melihat ada beberapa ikan hiu paus di perairan Desa Botubarani, ternyata sudah ada luka lecet.

"Sewaktu saya menyelam untuk melihat keberadaan ikan hiu paus tersebut, ada beberapa ekor yang terlihat lecet-lecet. Jadi saya meminta agar pengunjung tidak terlalu dekat dengan hiu tersebut, apalagi memberi makan yang sembarangan," kata dia di Gorontalo, dikutip Antara, Selasa (17/5).

Saat di lokasi wisata hiu paus bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akhir pekan lalu, dia sudah berpesan agar warga selalu menjaga lingkungan di tempat itu.

"Ada beberapa pesan dari Ibu menteri Susi dan dari pemkab juga, yaitu harus menjaga lingkungan di lokasi wisata hiu paus, tidak boleh sembarang buang sampah dan tidak boleh ada sampah plastik," ujarnya.

Hamim menambahkan ikan hiu paus juga tidak banyak diganggu, baik kegiatan oleh nelayan maupun wisatawan, walaupun hiu tersebut dikenal sangat jinak.

"Saya sangat terkesan saat bertemu langsung dengan hewan yang luar biasa ini, dan saat saya menyelam bertemu lima ekor yang berenang di sekitar saya," ucapnya.

Selain itu tidak diperbolehkan jika terlalu banyak perahu berada dekat dengan hiu, karena hiu dapat terluka saat menabrak perahu.

Bupati mengatakan keberadaan 17 ekor hiu paus di Desa Botubarani turut mempopulerkan daerah ini dari sektor kelautan maupun pariwisata.

"Keberadaan 17 ekor hiu paus merupakan sebuah berkah bagi Kabupaten Bone Bolango, oleh karena itu kita harus selalu menjaganya," katanya.

Menurutnya, sudah menjadi tanggung jawab dari seluruh masyarakat untuk menjaga hewan luar biasa ini agar tetap berada Desa Botubarani dan tidak pergi.

"Di Kabupaten Bone Bolango pengolahan pariwisata berbasis masyarakat, jadi masyarakat yang mendapatkan penghasilan atau pendapatan dari wisata pantai atau dari wisata hiu paus ini," ucapnya.

Bupati menjelaskan berbagai jenis promosi telah dilakukan untuk mengenalkan wisata hiu paus ini ke masyarakat luas, salah satunya saat pameran nasional yang diikuti oleh 400 kabupaten yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya