Waduh, Kepala Daerah di Gorontalo Kompak Tarik Saham dari Bank SulutGo

Padahal, Provinsi Gorontalo melalui enam kabupaten/kota tercatat sebagai salah satu pemegang saham di lembaga keuangan tersebut.

oleh Arfandi Ibrahim Diperbarui 13 Apr 2025, 01:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2025, 01:00 WIB
Bank SulutGO
Kantor Bank Sulut-Gorontalo (BSG) (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah kepala daerah di Provinsi Gorontalo menyatakan kekecewaan atas hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank SulutGo (BSG) yang digelar pada Rabu (9/4/2025). Pasalnya, dalam hasil rapat tersebut, tidak satu pun perwakilan dari Gorontalo masuk dalam jajaran direksi maupun komisaris Bank SulutGo.

Padahal, Provinsi Gorontalo melalui enam kabupaten/kota tercatat sebagai salah satu pemegang saham di lembaga keuangan tersebut. Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menyatakan akan mengambil langkah tegas berupa penarikan seluruh saham daerah dari BSG. “Pak Bupati dan saya telah sepakat untuk menarik seluruh saham dari Bank SulutGo,” kata Wakil Bupati Bone Bolango, Risman Tolinggohu, Kamis (10/4/2024).

Langkah serupa sebelumnya juga telah diambil oleh Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea, Bupati Gorontalo Sofyan Puhi, dan Bupati Boalemo Rum Pagau yang memutuskan untuk menarik penyertaan modal daerah dari Bank SulutGo. “Sepertinya tidak ada penghargaan sama sekali untuk Gorontalo, karena siapa pun nama yang kami akan masukkan tidak diterima lagi,” kata Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea.

Dalam RUPS yang berlangsung di Manado, PT Bank SulutGo menetapkan kembali jajaran direksi lama untuk periode lima tahun ke depan. Direktur Utama Revino Pepah tetap memimpin bersama Machmud Turuis, Pius Batara, Joubert Dondokambey, dan Louisa Parengkuan.

Sementara itu, perubahan terjadi pada posisi komisaris. Ramoy Markus Luntungan (RML), yang dikenal sebagai mantan ketua tim pemenangan pasangan YSK Victory di Sulawesi Utara, ditunjuk sebagai Komisaris Utama Bank SulutGo. Komisaris lainnya yang diumumkan antara lain Jacklyn Koloay, Sam Sachrul Mamonto, Djafar Alkatiri, dan Max Kembuan.

Ketiadaan wakil dari Provinsi Gorontalo dalam susunan pimpinan bank yang bermitra dengan pemerintah daerah itu menjadi sumber utama kekecewaan para kepala daerah. Adhan menambahkan, dirinya akan membangun komunikasi dengan pengusaha-pengusaha besar dari Gorontalo yang berada di luar daerah untuk mendirikan Bank Gorontalo. “Pembentukan Bank Gorontalo adalah target kita,” pungkasnya.

Penarikan saham dari Bank SulutGo dinilai sebagai bentuk protes terhadap keputusan yang dianggap tidak merepresentasikan kontribusi dan partisipasi pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Gorontalo.

Divisi Corporate Secretary (Corsec) Bank SulutGo (BSG), Hence Rumende, memilih tidak banyak berkomentar saat dimintai tanggapan terkait sejumlah kepala daerah yang mempertimbangkan untuk menarik saham dari BSG pasca pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Ketika dikonfirmasi awak media, Hence menyatakan bahwa pihaknya tidak dilibatkan dalam pelaksanaan rapat tersebut. "Saat Rapat RUPS kemarin hanya Kepala Daerah yang merupakan pemegang saham ada di dalam," kata Hence.

Ia menjelaskan, bahwa rapat RUPS dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dilaksanakan secara tertutup, sehingga hanya dihadiri oleh para pemegang saham diantaranya kepala daerah. Menurut Hence, bahkan pihak direksi maupun komisaris tidak diizinkan berada di dalam ruangan saat rapat berlangsung. "Direksi dan komisaris saja tidak bisa ada di dalam. Apa yang terjadi di dalam saat rapat RUPS kami tidak bisa jawab, yang tahu itu hanya bupati, wali kota dan gubernur," tegasnya.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya