Warga Filipina Diundang Tamasya ke Sulut

Presiden Filipina terpilih, Rodrigo Duterte bakal mengunjungi Sulawesi Utara (Sulut) dalam lawatannya ke Indonesia.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 08 Jun 2016, 23:15 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2016, 23:15 WIB
Filipina, Sulut
Presiden Filipina terpilih, Rodrigo Duterte bakal mengunjungi Sulawesi Utara (Sulut) dalam lawatannya ke Indonesia.

Liputan6.com, Manado - Rodrigo Duterte bakal mengunjungi Sulawesi Utara (Sulut) dalam lawatannya ke Indonesia pasca-dilantik sebagai Presiden Filipina. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw dengan Konsulat Jenderal Filipina Oscar G. Orcine di Ruang Kerja Wagub.

"Indonesia akan jadi negara pertama yang disinggahi Presiden Duerte setelah dilantik. Ya kemungkinan besar ia akan singgah ke Sulawesi Utara, karena wilayah ini berbatasan langsung dengan Filipina," kata Steven, Selasa 7 Juni 2016.

Seperti umumnya warga Filipina, Duterte menurut Oscar, sering mendengar nama Sulut terkait keramahan warga dan sejumlah objek wisata. Namun selain pariwisata, Steven menuturkan, pertemuan itu akan membahas kerja sama di bidang politik, perdagangan, pendidikan, dan perikanan.

"Kita mengundang wisatawan Filipina untuk bertamasya di Sulut. Datang saja ke Sulut," kata Steven.

Steven mengatakan, berbagai kerja sama itu, termasuk perlintasan batas, perdagangan barang dan jasa, serta sektor pendidikan. "Salah satu sekolah menengah atas (SMA) swasta di Sulut menjadi andalan dan favorit karena mendatangkan tenaga pengajar dari Negara Filipina," ujar Steven.

Sektor kemaritiman dan industri perikanan juga akan menjadi perhatian dalam pertemuan itu. Menurut Steven, pertemuan itu akan memfokuskan dalam pembahasan kerja sama pemberantasan penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) yang sampai saat ini terjadi di wilayah perairan Indonesia.

"Laut Sulu yang berbatasan langsung dengan Filipina adalah keanekaragaman hayati yang menjanjikan," kata Steven.

Sementara itu, Konjen Filipina mengatakan, Sulut sangat penting untuk Filipina karena posisinya paling dekat. Kedekatan itu bahkan sudah diwujudkan dengan program kota kembar antara Bitung dan salah satu kota di Filipina.

"Program itu sangat strategis. Saya juga menyambut baik dibukanya jalur langsung Manado ke beberapa kota di Tiongkok. Itu langkah yang luar biasa," ucap Steven.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya