Liputan6.com, Makassar - Setelah 13 hari meninggalnya Reski Eviena Syamsul (22), mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) UMI, tiba-tiba sebuah kejadian gaib terjadi. Tetangganya di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mengalami kesurupan dan mengaku ia adalah Reski.
Spontan peristiwa itu langsung mendapat respons keluarga Reski yang mencoba berkomunikasi dengan tetangganya yang sedang kesurupan tersebut.
"Dia (tetangga) kesurupan dan menyerupai suara Reski serta berteriak jika dirinya kedinginan," kata Asriadi, kakak sepupu Reski, kepada Liputan6.com via telepon, Kamis, 16 Juni 2016.
Setelah melihat peristiwa itu, Asriadi bersama keluarga Reski lainnya langsung bergegas menuju ke lokasi pengkaderan yang diikuti Reski hingga akhirnya maut menjemputnya di Desa Pao, Kecamatan Tombolok Pao, Kabupaten Gowa, Sulsel.
"Tiba di lokasi pukul 23.00 Wita kemarin dan kami langsung menggelar ritual tolak bala di sungai tempat Reski alami insiden dengan menyembelih seekor ayam putih," kata Asriadi.
Darah ayam putih itu diarahkan mengalir di air sungai yang dalamnya hingga pinggang orang dewasa. Sungai itu diduga tempat Reski direndam oleh seniornya.
Penyembelihan ayam berwarna putih tersebut, kata Asriadi, merupakan ritual adat suku Bugis dengan diiringi mantera bahasa Bugis dan doa-doa ayat suci Alquran agar arwah Reski tidak bergentayangan dan tenang di alam baka.
"Kami kebetulan suku Bugis dan apa yang kami lakukan merupakan ritual adat agar arwah almarhum adik saya tenang. Kita sudah sakit hati dengan kejadian ini," ucap Asriadi.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kasus ini, penyidik Dit Reskrimum Polda Sulsel mengaku telah mengantongi beberapa fakta yang mengarah pada perbuatan melawan hukum dalam kasus tewasnya Reski. Selain hasil keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa, polisi juga mendapatkan fakta dari hasil pemeriksaan medis korban saat menjalani perawatan di rumah sakit, yakni bukti berupa visum.
Direktorat Reskrimum Polda Sulsel resmi menyelidiki dugaan penganiayaan yang berujung maut dan menewaskan Reski Eviana Syam (22) mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Reski dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat tiga hari di ruang ICU RS Wahidin Sudirohusodo Makassar karena mengalami luka dalam setelah mengikuti Study Club Tanggap Bencana Medis (TBM) yang digelar UKM Kedokteran di Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulsel, Sabtu, 4 Juni 2016.
Kejadian nahas itu berawal pada Jumat, 3 Juni 2016, tepatnya pukul 20.00 Wita, saat korban berangkat mengikuti Study Club TBM Fakultas Kedokteran UMI Makassar menuju tempat kejadian perkara (TKP).
Esoknya, pada Sabtu, 4 Juni 2016, pelapor, dalam hal ini Asriadi, saudara sepupu korban, mendapat informasi jika Reski sudah berada di Rumah Sakit Faisal Makassar dalam kondisi tak sadarkan diri.
Diduga korban sebelumnya mengalami kejadian penganiayaan karena pada tubuh korban, yakni pada lengan kanan dan kiri, serta kepala bagian belakang terdapat luka memar selanjutnya meninggal dunia pada Selasa, 7 Juni 2016, di Ruang ICU RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.