Ladang Ganja Terselip di Hutan Perbatasan Papua Nugini

Warga Kampung Bompay secara terang-terangan mengkonsumsi ganja di kampungnya.

oleh Katharina Janur diperbarui 08 Sep 2016, 00:32 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2016, 00:32 WIB
Ladang Ganja
Aparat temukan ladang ganja di perbatasan Papua Nugini (Liputan6.com / Katharina Janur)

Liputan6.com, Jayapura - Aparat gabungan TNI/Polri mengungkap ladang ganja sekitar setengah hektar di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini, tepatnya di Kampung Bompay, Kabupaten Keerom. Ladang ganja itu ditemukan oleh patroli Satgas Yonif Raider 700/WYC bersama dengan anggota Polsek Senggi yang saat ini bertugas menjaga wilayah perbatasan dua negara.

Tak mudah menemukan ladang ganja yang disembunyikan di antara sejumlah tanaman lainnya. Tim yang melakukan pengendapan harus berjalan kaki sekitar 5 jam dengan naik dan turun gunung.

"Ladang ganja berada di tengah pohon pisang, tanaman jagung dan umbi-umbian. Sepertinya memang sengaja disembunyikan diantara tanaman lainnya. Kami menemukan pohon ganja itu sudah setinggi 1,8 - 2 meter, sepertinya sudah berumur 3-4 bulan dan siap panen," kata Pasi Intel Satgas Yonif Raider 700/WYC, Kapten Inf Iwan Sunarya kepada Liputan6.com, Rabu (7/9)

Ladang ganja ditemukan tak jauh dari rumah ladang atau gubuk milik Silas Swa, 35 tahun, warga Kampung Waris. Ada dugaan gubuk itu yang biasa digunakan Silas untuk menjaga ladangnya dari pantauan aparat keamanan. Silas juga terpaksa harus membuat gubuk itu, sebab rumah Silas Swa terletak 15 kilometer dari ladang ganja itu, tetapi jarak antara gubuk ke ladang ganja hanya 1,5 kilometer.

"Ada dugaan bibit ganja dibeli dari Negara Papua Nugini (PNG). Hampir semua ganja yang ditanam atau ditemukan didaerah perbatasan ini adalah ganja dari PNG," kata Iwan.

Indikasi dari aparat keamanan ini menyebutkan bisnis ganja dilakukan oleh warga di Kampung Bompay sebagai mata pencaharian. "Kami masih menyelidiki kearah sana," ucapnya.

Tadinya, lanjut Iwan, warga Kampung Bompay hanya ditemukan satu atau dua orang yang konsumsi ganja, tetapi saat ini sebagian warga, terutama anak muda dan lelaki dewasa secara terang-terangan mengkonsumsi ganja di kampungnya.

Sedangkan ganja PNG ini diperjual belikan bebas di Distrik Waris, bahkan jalan tikus menuju ke negara PNG dapat mudah dilalui masyarakat setempat. Ada sekitar 2-3 jalan tikus jika ingin menuju ke PNG dari Distrik Waris.

"Kota Jayapura dan sekitarnya juga menjadi lahan basah dalam penjualan ganja PNG," terang Iwan yang mengaku anggotanya baru 2 bulan berada di Distrik Senggi.

Penemuan ladang ganja berawal dari patroli rutin yang dilakukan oleh Satgas Yonif Raider 700/WYC yang saat ini bertugas di sektor Utara Papua. Dalam patroli awal yang dipimpin oleh Dansatgas Yonif Raider 700/WYC Letkol Inf Horas Sitinjak membawa 20 orang pasukan Raider menemukan 1 ons ganja kering di lokasi persembunyian gembong narkoba DPO Polres Keerom, Gerold, lelaki 25 tahun, warga Kampung Banda.

Pengendapan lanjutan dilakukan keesokan harinya, sebab didapat informasi bahwa akan ada jual beli ganja kering disekitar daerah itu. Akhirnya, Lettu Inf Sahang Subyakto memimpin langsung operasi kedua dan ditemukan ganja kering seberat 2 kg di dalam gubuk ladang Silas Swa dan tak jauh dari gubuk tersebut ditemukan ladang ganja sekitar 1/2 hektare sebanyak 50 batang pohon.

"Barang bukti sudah kami serahkan ke kepolisian setempat dan operasi ini tetap akan kami lanjutkan, untuk mendukung pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba, khususnya di wilayah perbatasan," kata Pasi Intel Iwan yang mengaku bertugas di Senggi bersama 70 personil lainnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya