Liputan6.com, Bengkulu - Bukan tawa bahagia yang menyambut jemaah haji asal Bengkulu bernama Tahirul bin Jamatil (86). Justru isak tangis yang ditunjukkan oleh keluarga yang menunggu di Bandara Fatmawati Sukarno. Ia meninggal saat dalam perjalanan pulang dengan menumpang pesawat.
Tahirul mengembuskan napas terakhir dalam posisi duduk di dalam pesawat Garuda Indonesia saat terbang dari Bandara King Abdul Azis menuju Bandara Internasional Minangkabau Sumatera Barat.
Kepala Humas Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Syukran Andreas mengatakan, yang bersangkutan diketahui saat saat di dalam pesawat, lantas tidak bergerak lagi dan dipastikan meninggal dalam perjalanan.
"Saat transit di Bandara Minangkabau, mayat diturunkan dan dimasukkan ke dalam peti jenazah sebelum diterbangkan ke Bengkulu," ucap Syukran di Bengkulu, Rabu (21/9/2016).
Baca Juga
Tahirul, kata dia, diketahui sakit saat tiba di Madinah dan sempat dirawat intensif oleh tim dokter. Sakitnya berlanjut ketika seluruh jemaah dibawa ke Mekah dan Arafah.
Dia juga terpaksa menggunakan fasilitas safari Arafah ketika seluruh jemaah haji memasuki puncak haji di Padang Arafah. Setelah itu kesehatannya terus memburuk.
Setibanya di Bandara Fatmawati, peti jenazah langsung diserahterimakan dari panitia penyelenggara haji kepada pihak keluarga untuk dibawa langsung ke kediamannya di Desa Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, untuk dikebumikan.
"Kita langsung serahkan kepada pihak keluarga, supaya proses pemakamannya bisa cepat," kata Syukran.
Advertisement