Belum Punya Solusi, Mataram Pertahankan LKS di Sekolah

Mataram pilih tunggu pemerintah pusat memikirkan solusi pengganti LKS.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Sep 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2016, 08:00 WIB
LKS
LKS Sadis

Liputan6.com, Mataram - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram Sudenom mengatakan, sampai saat ini semua sekolah di kota itu masih menggunakan lembar kerja siswa (LKS).

"Kami belum dapat menarik LKS dari sekolah, karena masih dibutuhkan oleh guru dan anak-anak sebagai bahan pembelajaran," kata dia di Mataram, Nusa Tenggara Barat, dilansir Antara, Kamis, 22 September 2016.

Jika pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk penarikan LKS, ia mengatakan harus ada pengganti sebab LKS ini dibutuhkan untuk menambah wawasan dalam proses belajar mengajar.

"Begitu mendengar ada wacana penarikan LKS, kita tidak bisa serta merta menarik LKS dari sekolah," ujar dia.

Ia berkilah banyak hal yang dibutuhkan dalam LKS itu sehingga penting menjadi perhatian pemerintah agar menyiapkan pengganti LKS sebelum edaran penarikan LKS diterbitkan.

Sampai saat ini, kata dia, belum ada edaran resmi terhadap wacana penarikan LKS tersebut, sehingga Dikpora Kota Mataram tidak menarik LKS dari sekolah-sekolah sebelum ada edaran dan pengganti LKS.

"Untuk sementara kita biarkan saja dulu, sampai ada solusi dan kebijakan final dari pemerintah," kata dia.

Menyinggung tentang efektivitas penggunaan LKS, Sudenom mengatakan, efektif tidaknya penggunaan LKS ini tergantung dari guru. Apabila guru betul-betul memanfatkan LKS sebagai alat untuk membimbing dan melatih siswa dengan kontrol dan fokus, penggunaan LKS pastinya akan efektif.

"Begitu juga sebaliknya, bahan pembelajaran apapun yang tidak dikontrol dengan baik hasilnya tidak maksimal," kata Sudenom.

Dengan demikian, efektif tidaknya sebuah sistem pendidikan tergantung dari guru. Menurut dia, banyak alat pembelajaran akan dinilai tidak efektif apabila tidak dilakukan secara maksimal.

"Banyak alat pembelajaran sederhana justru hasilnya maksimal karena dilaksanakan betul-betul sesuai dengan konsep pembelajaran yang ada," ucap Sudenom.  

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya