Tim Terpadu Tertibkan Ribuan Babi di Hutan Batam

Kawasan tempat peternakan babi adalah ruang serapan air untuk pasokan air bersih Batam.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 12 Okt 2016, 22:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2016, 22:00 WIB
Ilustrasi Babi Hutan
Peluru milik pemburu yang ditargetkan untuk babi hutan buruannya, salah sasaran dan mengenai wanita tersebut (sumber. Telegraph.co.uk)

Liputan6.com, Batam - Tim terpadu dari Direktorat Pengamanan BP Batam, TNI, kepolisian, Satpol PP Pemkot Batam, Kepulauan Riau, menertibkan kawasan Hutan Duriangkang yang dijadikan lokasi peternakan ribuan ekor babi.

"Ini kan kawasan serapan air untuk Dam Duriangkang yang menyuplai kebutuhan air sebagian besar masyarakat Batam. Jadi harus bebas aktivitas, termasuk peternakan babi," kata Direktur Pengamanan BP Batam, Budi Santoso di lokasi penggusuran, Rabu (12/10/2016).

Ia mengatakan sebelumnya sudah beberapa kali dilakukan penertiban, namun peternak selalu kembali lagi. Alhasil, tim terpadu kembali turun untuk menertibkan.

Warga pemilik ternak hanya pasrah saat petugas mulai menertibkan kawasan tersebut.

"Penertiban sudah beberapa kali dilakukan. Dulu sudah diberikan solusi pada peternak, namun balik lagi," kata dia.

Ia mengatakan pula, selain bangunan untuk rumah, kandang ternak, pohon produksi seperti nangka dan kelapa juga ditebang agar masyarakat tidak kembali lagi.

Petugas juga mengerahkan sejumlah alat berat untuk merobohkan puluhan pohon dan berbagai bangunan berbahan dasar kayu lokasi tersebut.

Budi mengatakan, akibat banyaknya kegiatan ilegal di sekitar Dam Duriangkang mengakibatkan waduk mengalami pendangkalan akibat banyak lumpur-lumpur terbawa air hujan masuk.

"Semua akan kami tertibkan. Termasuk keramba, perkebunan, dan kegiatan lainnya. Semua harus steril," ujar Budi.

Setelah penggusuran, kata dian petugas akan rutin melakukan patroli agar masyarakat peternak tidak kembali lagi memanfaatkan lahan tersebut untuk memelihara babi.

Dam Duriangkang menjadi penyuplai utama kebutuhan air minum untuk masyarakat Kota Batam. Meskipun sudah beberapa kali ditertibkan, namun selalu ada masyarakat memanfaatkan wilayah tersebut untuk kegiatan ilegal.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya