Liputan6.com, Bengkulu - Warga Desa Talang Giring, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, resah dengan kemunculan empat ekor beruang madu (Helarctos malayanus) yang memasuki kebun karet. Aktivitas petani setempat pun terganggu.
"Sudah dua minggu ini ada sekawanan beruang masuk ke kebun karet petani, sehingga beberapa petani tidak berani menyadap karet," kata Aceng, petani karet di kawasan Talang Giring, Bengkulu, Senin (7/11/2016), seperti dilansir Antara.
Kawanan beruang tersebut tidak hanya memasuki kebun milik seorang petani, tetapi berpindah-pindah ke kebun yang lain di sekitar desa tersebut. Beberapa pondok milik petani telah dimasuki dan diobrak-abrik kawanan satwa liar dilindungi itu.
Advertisement
"Petani tidak berani mendekat karena beruang juga bisa menyerang manusia," ujar dia.
Baca Juga
Aceng menambahkan, kehadiran beruang madu ke wilayah perkebunan warga itu diduga untuk mencari makanan.
Untuk menghalau satwa liar tersebut kembali ke dalam hutan, warga sudah melaporkan keberadaan beruang tersebut ke petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu.
Kepala BKSDA Bengkulu, Abu Bakar membenarkan laporan warga tentang kemunculan empat ekor beruang madu di areal kebun karet petani.
"Kami sudah terima laporan dan sudah menurunkan petugas ke lokasi kemunculan beruang untuk dihalau ke dalam hutan," ucap Abu.
Beruang madu tersebut diperkirakan turun dari kawasan Taman Buru Semidang Bukit Kabu yang berbatasan dengan kebun milik petani di wilayah itu.
Ia mengapresiasi tindakan warga yang melaporkan keberadaan satwa dilindungi tersebut ke petugas BKSDA untuk ditindaklanjuti dengan menghalau beruang tersebut kembali ke kawasan hutan.