Liputan6.com, Cirebon - Sejumlah warga mengaku kesal lantaran ulah suporter Persija atau Jakmania yang lebih dulu membuat gaduh, sehingga terjadi bentrokan berujung hilangnya satu nyawa pada Minggu sore tadi.
Neng, salah seorang warga Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mengaku, saat itu warga sedang menikmati sore. Namun, warga dikagetkan dengan sejumlah tukang ojek yang tengah duduk di bawah flyover Tegalkarang berlarian ke arah warga.
Advertisement
Baca Juga
"Ternyata lagi dikejar-kejar sama suporter The Jak (Persija) mas. Parahnya, mereka juga merusak rumah dan beringas. Akhirnya, warga minta bantuan warga lain untuk mencegah dan akhirnya bentrok," ucap Neng kepada Liputan6.com, Minggu (6/11/2016) malam.
Warga pun sempat mengejar suporter hingga kembali ke pintu Gerbang Tol Palimanan, sehingga bentrok kembali. Aparat kepolisian langsung berupaya melerai bentrokan tersebut.
Informasi yang diperoleh di lapangan, setelah dilerai, suporter sempat lari ke Desa Lungbenda dan sempat terjadi bentrok. Namun, tak lama kemudian, bentrokan kembali dilerai oleh petugas. "Habis itu suporter disuruh masuk ke bus dan langsung meninggalkan Tol Palimanan dikawal, mas," sebut dia.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, hingga Minggu tengah malam, polisi dan TNI terus berjaga di sepanjang Gerbang Tol Palimanan, Cirebon. Ada satu peleton Dalmas, dua unit pasukan Brimob, dan TNI berjaga.
Kapolres Cirebon AKBP Sugeng Heriyanto menyampaikan, pasukan gabungan TNI dan Polri tersebut disiagakan di Gerbang Tol Palimanan. "Polsek-polsek di wilayah hukum kami juga disiagakan untuk mengawal keamanan suporter," ujar dia.
Saat ini ada 10 bus rombongan Jakmania masih tertahan di Brebes, Jawa Tengah. "Masih tertahan di Brebes, kami akan melakukan pengawalan agar suporter sampai ke Jakarta dengan selamat," Kapolres Cirebon memungkasi.