Dua Kelompok Pemuda Bentrok di Luwu Utara, Nyawa Nenek Melayang

Ecce alias Mama Bunto (60) warga Desa Kampung Baru Kecamatan Sabbang Kabupaten Lutra terkena serpihan peluru senjata api rakitan.

oleh Eka Hakim diperbarui 28 Nov 2016, 08:58 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2016, 08:58 WIB

Liputan6.com, Makassar - Untuk kesekian kalinya bentrok antar kelompok pemuda desa di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali terjadi. Kelompok pemuda Desa, Kampung Baru dan Desa Dandang berada dalam satu kecamatan yakni Sabbang.

Kapolres Luwu Utara (Lutra), AKBP Muh. Endro mengatakan situasi saat ini sudah berhasil dikondusifkan dengan menyiagakan beberapa personel bersenjata lengkap pada lokasi pertemuan antar dua desa yang bertikai tersebut.

Menurut Endro, kejadian berawal Minggu 27 November 2016 sekitar pukul 23.30 WITA di mana terdengar suara letusan senjata api rakitan jenis papporo yang diduga dilakukan pemuda Desa Kampung Baru dan ditembakkan ke arah Desa Dandang.

Selanjutnya Pemuda Desa Dandang yang mendengar letusan senjata api rakitan tersebut langsung melawan dengan melakukan penembakan balasan menggunakan senjata api rakitan yang sama, yakni jenis papporo.

"Masuknya laporan tentang terjadinya pertikaian antar dua kelompok pemuda desa, personel gabungan Polres Lutra dan Polsek Sabbang lalu mendatangi TKP dan melakukan upaya pembubaran dan pengejaran kepada kepada dua kelompok pemuda desa tersebut dan sekitar pukul 02.00 WITA dini hari situasi berhasil dikondusifkan," ungkap Endro via telepon, Senin (28/11/2016).

Namun akibat dari kejadian tersebut, seorang nenek, Ecce alias Mama Bunto (60) warga Desa Kampung Baru Kecamatan Sabbang Kabupaten Lutra terkena serpihan peluru senjata api rakitan jenis papporo.

"Korban mengalami luka memar di bagian belakang tubuhnya, selanjutnya personel mengamankan beberapa barang bukti senjata tajam di antaranya parang dari halaman rumah korban," terang Endro.

Terjadinya perang kelompok pemuda desa, diakui Endro, diduga dipicu saat futsal di Desa Dandang yang menyebabkan terjadinya aksi saling lempar batu. Atas bentrokan tersebut, kepolisian berupaya mendamaikannya. Namun usai perdamaian masih terdengar suara letusan senjata api rakitan jenis papporo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya