Pengamanan Aksi 2 Desember di Kampung Jokowi Libatkan Kopassus

Daripada ke Jakarta, warga Solo dipersilakan berunjuk rasa di Gladag, Solo.

oleh Fajar Abrori diperbarui 28 Nov 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2016, 14:00 WIB

Liputan6.com, Solo - Polresta Solo menurunkan 1.720 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa Bela Islam pada Jumat, 2 November 2016, mendatang. Kapolresta Solo meminta warga yang hendak demo tidak berbondong-bondong ke Jakarta, melainkan menggelarnya di daerah masing-masing.

"Hendaknya kita berpatokan pada UU 9 Nomor 1998. Dan ini sudah menjadi komitmen bersama, sesuai maklumat Bapak Kapolda untuk menyampaikan pendapat di wilayah masing-masing," ujar Luthfi di sela Apel Konsolidasi untuk Mengawal Kebinekaan di Manahan, Solo, Senin (28/11/2016).

Untuk memberikan jaminan berbicara di muka umum, ia pun menjanjikan untuk memfasilitasi aksi demo. Ia mempersilakan para pengunjuk rasa menggunakan tempat-tempat umum.

"Silakan mau di Gladag juga boleh, bahkan di Mako Polres juga akan kita siapkan. Dengan ketentuan aturan perundang-undangan (UU Nomor 9 Tahun 1998) itu harus kita pegang. Saya yakin dan percaya masyarakat kita dewasa untuk ini. Dan, Solo akan akan aman," kata Luthfi.

Sebagai langkah pengamanan, pihaknya sudah menyiapkan ribuan personel yang berasal dari beragam kesatuan. Bahkan, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) juga disiagakan untuk pengamanan di Kota Solo.

"Kita siapkan 1720 personel dari TNI, Polri, Ormas dan potensi masyarakat. Ada dari Kopassus, Brigif, Lanud AU, POM dan Brimob. Kemudian ada juga dari Pemkot itu yang dari potensi sipil," kata dia.

Sementara itu, Komandan Grup II Kopassus Kandang Menjangan Kolonel Dedi Suryadi mengaku siap untuk memberikan back up guna pengamanan demo 212 di Solo. "Intinya kita siap siaga untuk mem-backup," ujar dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya