Telepon Pejabat Bikin Razia Aparat Gabungan Bubar Jalan

Padahal, razia aparat di hotel lain sebelumnya tidak "diintervensi" pejabat.

oleh Bangun Santoso diperbarui 18 Des 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 18 Des 2016, 11:30 WIB
Nomor Telepon
Ilustrasi nomor telepon. (Doc: Mobile Marketing Watch)

Liputan6.com, Jambi - Puluhan aparat gabungan dari Satpol PP, TNI, polisi dan BNN di Kota Jambi menggelar razia ke sejumlah hotel, pada Jumat dini hari, 16 Desember 2016. Namun, ada yang aneh saat petugas merazia salah satu hotel.

Setelah menyisir sejumlah hotel, petugas tiba di salah satu hotel yang berlokasi di kawasan Thehok, Kota Jambi. Petugas Satpol PP yang berada di bagian depan langsung memasuki hotel.

Namun, petugas diadang salah seorang karyawan berinisial MH yang belakangan diketahui sebagai manajer hotel tersebut. Sempat terjadi perdebatan karena manajer hotel keberatan atas razia tersebut.

Saat itulah, MH langsung menelpon seseorang yang disebutkan sebagai pejabat yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jambi Daru Pratomo.

Setelah menelpon, MH lantas memberikan telepon tersebut kepada salah satu petugas Satpol PP. Di ujung telepon, petugas terlihat berbicara singkat.

"Iya Pak," ucap dia.

Usai menutup telepon, Satpol PP batal merazia hotel tersebut. Bahkan, langsung membubarkan diri setelahnya.

Sebelum di hotel tersebut, petugas terlebih dahulu mengamankan sejumlah orang yakni 24 pria dan 34 wanita dari razia di sejumlah hotel, rumah kos dan tempat hiburan.

 

Jawaban Sekda

Razia Satpol PP Jambi
Petugas Satpol PP menyisir sejumlah tempat hiburan dan hotel di Kota Jambi. (Bangun Santoso/Liputan6.com)

Menanggapi masalah tersebut, Sekda Kota Jambi Daru Pratomo membenarkan apabila dirinya ditelpon seorang manajer hotel saat razia berlangsung.

Ia mendapat laporan dari manajer hotel yang merasa terganggu dengan razia tersebut. "Katanya, gedor-gedor kamar yang bisa mengganggu kenyamanan tamu hotel," ujar Daru, Jumat malam, 16 Desember 2016.

Namun, ia membantah disebut membekingi pengusaha hotel tersebut. "Saya tidak back-up. Silahkan razia tapi dengan cara kondusif, tidak bikin gelisah," ucap Daru.

Menurut Daru, Kota Jambi adalah Kota Jambi yang sangat menggantungkan pendapatan dari sektor jasa. Salah satunya adalah hotel. Untuk itu, perlu menjaga kenyamanan para tamu hotel.

"Kan tamu hotel ada privasinya, apalagi sudah lewat tengah malam, sangat privasi banget," tutur Daru.

Sikap Sekda dikritik anggota DPRD Kota Jambi Paul Andre Marisi. Menurut Paul, sikap tersebut merupakan bentuk arogansi pejabat.

"Saya sebagai warga Jambi kecewa atas sikap itu," kata Paul.

Sementara, Wali Kota Jambi Sy Fasha menegaskan, jika benar ada pejabat yang menjadi beking hotel akan diproses. Ia juga mengaku mendapat laporan atas dugaan pemilik usaha hotel dibekingi pejabat.

"(Pengusaha) yang tidak kooperatif saat razia akan dipanggil dan diberikan penjelasan," kata Fasha.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya