Liputan6.com, Malang - Heri duduk tertunduk, menangis sesenggukan di kursi depan kamar mayat RS Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur. Heri enggan berbicara, air mata meleleh dari kedua kelopak matanya. Ia kehilangan bapak dan ibunya, jadi korban kecelakaan beruntun di Jalan Raya Malang – Surabaya.
Bapak dan ibunya, Suyud dan Siana, warga Jalan Untung Suropati, Desa Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Jenazah sang bapak bisa dikenali setelah berhasil diidentifikasi kepolisian. Sedangkan kondisi tubuh sang ibu mengalami luka parah, dengan wajah nyaris tak bisa dikenali.
Jaket abu–abu dan celana hitam yang masih melekat di tubuh Siana jadi alat bantu mengidentifikasinya. Pihak keluarga awalnya berharap Siana termasuk salah satu dari delapan korban luka. Namun, ciri–ciri busana itu memupus harapan.
Advertisement
"Benar itu jenasah Siana. Heri anaknya mengenali dari pakaian terakhir yang dikenakan sebelum keluar rumah," kata Masudin, perwakilan keluarga korban di kamar mayat RS Syaiful Anwar Malang, Jumat , 13 Januari 2017.
Sebelum musibah itu terjadi, Suyud dan Siana baru saja bertandang ke hajatan saudara di Tumpang, Kabupaten Malang. Pegawai koperasi di Lawang, Malang itu membonceng istrinya dengan motor Supra 125 nopol N 3311 CH. Saat melintas di Jalan Raya Malang – Surabaya, musibah terjadi.
Baca Juga
Dump truck nopol B 9870 YM yang melaju dari utara ke selatan menghantam sebuah mobil. Diduga, rem truk itu blong sehingga terus melaju dan menghantam beberapa kendaraan lainnya.
Sedikitnya dua truk, enam mobil dan empat sepeda motor terlibat dalam kecelakaan maut itu. Pasangan suami istri itu pun jadi korban, tewas seketika di lokasi kejadian.
"Padahal sudah dekat rumah, mungkin tak sampai 10 menit lagi harusnya sampai rumah. Tapi ini musibah," ucap Masudin.
Korban jiwa lainnya akibat kecelakaan maut ini adalah Abdul Mufid, warga Sumberpetung Kalipare, Kabupaten Malang, serta Suwarni, warga Desa Kumajang RT 16 RW 4, Kecamatan Tandung, Kabupaten Ogan Hulu Sumatera Selatan. Sementara, delapan orang lainnya terluka.