Kursi Mahasiswa Baru Universitas Brawijaya Turun Jadi 10 Ribu

Universitas Brawijaya ingin mengejar ketertinggalan dari Malaysia, Singapura dan Thailand.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Jan 2017, 15:48 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2017, 15:48 WIB
[Bintang] Gagal SNMPTN? Daftar SBMPTN 2015 di PTN Terfavorit di Pulau Jawa
Universitas Brawijaya (Via: pojoksatu.id)

Liputan6.com, Malang - Universitas Brawijaya Malang, tahun akademik 2017/2018, menurunkan kuota atau daya tampung untuk calon mahasiswa baru jenjang sarjana (S1) menjadi 10 ribu orang.

Wakil Rektor I UB Malang Kusmantoro mengatakan sudah mengirimkan surat kepada seluruh dekan di lingkungan UB soal penurunan daya tampung.

"Secara bertahap kami memang akan menurunkan kuota mahasiswa jenjang S1 dan sebagai penggantinya akan menambah kuota untuk program pascasarjana, baik S2 (magister) maupun S3 (doktoral)," ujar dia, dilansir Antara, Jumat (27/1/2017).

Sebelumnya, Rektor UB Prof Dr M Bisri membeberkan pengurangan kuota jenjang S1 tersebut disebabkan keterbatasan lahan yang dimiliki UB. Selain itu, UB ingin memaksimalkan potensi lulusan agar lebih berkualitas dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Maka itu, lanjut dia, setiap tahunnya penerimaan mahasiswa baru akan lebih diperketat lagi agar input maupun output-nya lebih berkualitas dan maksimal.

"Kita masih kalah bersaing dengan perguruan tinggi yang ada di Malaysia, Thailand maupun Singapura. Kita malu karena negeri ini begitu besar dan SDM-nya pun juga mumpuni," tutur dia.

Bisri menambahkan hal penting untuk UB adalah menciptakan lulusan yang berkualitas dan kompeten pada bidangnya sehingga benar-benar bisa berkontribusi secara maksimal sesuai bidangnya di kancah nasional dan internasional.

"Kami juga terus mendorong lulusan S1 ini melanjutkan ke jenjang lebih tinggi (magister)," kata dia.

Soal komposisi ideal mahasiswa di sebuah perguruan tinggi, Bisri mengatakan paling tidak untuk jenjang S1 70 persen dan selebihnya program magister dan doktoral.

"Komposisi 70:30 sudah cukup ideal, namun untuk mencapai angka itu tidak mudah. Oleh karenanya, kami memulainya dari pengurangan kuota maba (mahasiswa baru) S1 dan menambah kuota program S2 maupun S3," ucapnya.

Pada 2013, jumlah mahasiswa baru UB mencapai 16 ribu dan berangsur turun pada tahun 2014 menjadi 13 ribu, tahun 2015 dan 2016 sebanyak 12 ribu, serta 2017 menjadi 10 ribu.

Komposisi jalur penerimaan mahasiswa baru di UB tahun ini berubah, yakni 30 persen untuk jalur undangan (SNMPTN), 40 persen jalur tes tulis (SBMPTN), dan 30 persen lainnya melalui jalur mandiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya