Asal Mula Sumur Tua Raksasa Warga Pulau Sejuta Mistis

Meski usianya diperkirakan sudah ratusan tahun, sumur raksasa itu masih menjadi sumber air bersih warga pulau.

oleh Eka Hakim diperbarui 28 Jan 2017, 13:46 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2017, 13:46 WIB

Liputan6.com, Kepulauan Selayar - Pulau Selayar merupakan salah satu kabupaten di Sulsel yang terkenal akan berbagai situs sejarah dan kisah sejuta mistis. Salah satu situs yang menarik perhatian adalah sebuah sumur raksasa yang diperkirakan berusia ratusan tahun.

Sumur yang disebut warga sebagai sumur Tajuiya terletak tak jauh dari bibir pantai. Menurut cerita warga setempat, sumur yang berlokasi di Kampung Tajuiya, Desa Bungaya, Kecamatan Bontomatene tersebut terbentuk gara-gara tanah yang ambrol.

Ambrolnya tanah kemudian membentuk sebuah lubang raksasa. Saat diintip, warga melihat ada air yang berbentu sungai di bawah tanah.

"Sejak itu hingga sekarang ini, sumur itu satu-satunya sebagai sumber kehidupan warga dimana airnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan air warga sehari-hari," kata Muh Adnan (63), warga setempat, kepada Liputan6.com, Kamis, 26 Januari 2017.

Bapak tiga anak tersebut mengaku semasa remaja, ia bersama temannya sering mandi di sumur raksasa itu dengan berjalan menuruni sumur hingga ke dasar. "Sekarang sudah dibuat tangga terbuat dari semen jika hendak turun ke dalam sumur raksasa tersebut. Banyak wisatawan ke sana saat ini," ujar Adnan.

Meski telah dijadikan sebagai kawasan wisata, air yang berada di dalam sumur Tujuiya, kata Adnan, masih menjadi sumber mata air untuk keperluan sehari-hari warga. Di antaranya untuk mandi dan mencuci pakaian.

"Tapi warga sudah jarang lagi masuk ke sana karena sudah ada pipa yang mengisap air dari bawah untuk dialirkan ke pemukiman warga. Itu pemerintah yang memasangnya untuk memudahkan warga mendapatkan air dari sumur tua itu," ungkap Adnan.

Selain pepohonan yang lebat yang berada di sekeliling sumur yang berdiameter 60 meter dengan kedalaman sekitar 100 meter tersebut, kata Adnan, di dalamnya juga terdapat fosil kima yang berukuran sangat besar.

"Karena dulunya adalah dasar laut, mengingat letak sumur ini juga tidak terlalu jauh dari pantai," ujar Adnan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya