PLN Bandung Terima Bayar Listrik Pakai Sampah, Ini Caranya

PLN juga meresmikan Bank Sampah Induk Kota Bandung untuk mendukung pemanfaatan sampah.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Feb 2017, 16:02 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2017, 16:02 WIB
Program sampah Bandung
Program sampah Bandung

Liputan6.com, Bandung - Warga Kota Bandung, Jawa Barat, kini bisa membayar listrik menggunakan sampah lewat Bank Sampah Induk Kota Bandung. Mekanismenya, warga terlebih dulu harus memiliki tabungan bank sampah.

"Dari tabungan itu, uangnya bisa digunakan untuk membeli token listrik. Di sini ada jual token listrik. Jadi, setidaknya masyarakat terbantu bayar listriknya dengan sampah yang dikumpulkan," kata General Manager PT PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana di Bandung, dilansir Antara, Selasa (21/2/2017).

Warga yang ingin membayar listrik menggunakan sampah, ia menjelaskan, hanya perlu membawa sampah ke bank sampah. Sampah yang mereka kumpulkan kemudian akan ditimbang, lalu nilai uangnya dihitung dan dimasukkan ke rekening bank sampah milik mereka.

Hasil penjualan sampah tersebut, kata Iwan, bisa langsung digunakan untuk membayar listrik atau ditukarkan dengan token untuk membayar listrik. "Mekanismenya seperti itu, cukup mudah. Cukup nabung sampah, biaya listrik sudah terbayar," kata dia.

Ia berharap program pembayaran listrik dengan sampah bisa memacu semangat warga untuk lebih giat mengumpulkan sampah di lingkungannya dan peduli lingkungan sekitar.

"PLN berharap Bank Sampah Induk Kota Bandung akan berkembang menjadi bank sampah profesional dan mampu menjawab tantangan pengelolaan sampah yang kompleks," ujar Iwan.

Sejak 2014, PLN aktif membantu dan membina Bank Sampah yang dahulu berlokasi di Jalan Tubagus Ismail. Awalnya dengan memberikan satu unit motor roda tiga untuk mengangkut sampah dari bank sampah unit ke bank sampah induk.

Pada 2016, PLN menyediakan lahan sewa dan dana untuk renovasi aset PLN serta pengembangan operasional bank sampah.

Bangunan Bank Sampah Induk Kota Bandung di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor 752 dulunya merupakan bangunan gardu tidak terpakai, yang pemanfaatannya kemudian diserahkan kepada Yayasan Hijau Lestari selaku pengelola bank sampah.

Pada peresmian Bank Sampah Induk Kota Bandung, PLN juga memberikan bantuan Rp 500 juta untuk pembangunan kantor, ecomart dan gudang, serta penguatan manajemen operasional bank sampah.

Ketua Bank Sampah Hijau Lestari Elis Solihat mengatakan bantuan berupa pembangunan sarana dan prasarana bank sampah dari PLN akan menjadi energi positif dalam upaya pemasyarakatan bank sampah.

Bank Sampah Induk Bandung dikembangkan dari Bank Sampah Hijau Lestari, yang sekarang sudah memiliki 131 unit bank sampah di 54 kelurahan di Kota Bandung.

"Hendaknya para petugas kebersihan dapat menjadi pelopor dalam mewujudkan Padang sebagai kota yang benar-benar bersih," kata dia.

Ia mengatakan penyebaran petugas kebersihan tersebut di masing-masing kelurahan agar disesuaikan dengan pendistribusian mobil pengangkut sampah.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya