Diaspora Jawa Akan Kumpul di Jogja, Ngumpulke Balung Pisah

Pertemuan diaspora Jawa dari berbagai negara di Yogyakarta akan menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Inggris.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Mar 2017, 09:04 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2017, 09:04 WIB
Diaspora Indonesia di Kaledonia
Diaspora Indonesia di Kaledonia

Liputan6.com, Yogyakarta - Diaspora Jawa atau keturunan Jawa yang tersebar di berbagai wilayah nusantara dan negara lain akan kembali berkumpul di Yogyakarta dalam gelaran Javanese Diaspora III. Perhelatan yang berlangsung 17-23 April 2017 di Jogja National Museum itu akan dihadiri 500 orang perwakilan diaspora dari berbagai negara.

Sri Astuti dari Seksi Humas Javanesse Diaspora III, menyebutkan negara-negara itu antara lain Suriname, Belanda, Singapura, Kaledonia, Malaysia, Thailand, dan Australia.

"Diaspora Jawa ini adalah semua keturunan orang Jawa yang tinggal di luar wilayah etnik suku Jawa atau selain di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur," kata dia, Selasa 7 Maret 2017, dilansir Antara.

Menurut Sri, acara Javanese Diaspora III masih mengusung judul yang sama yakni "Ngumpulke Balung Pisah" seperti penyelenggaraan Javanesse Diaspora I dan II yang seluruhnya digelar di Yogyakarta.

Judul itu melambangkan keinginan untuk mengumpulkan kembali saudara dekat yang digambarkan seperti tulang dalam satu tubuh yang telah terpisah atau terpencar di berbagai wilayah nusantara termasuk mancanegara.

"Sehingga kami harapkan bisa menjalin ikatan persaudaraan yang kuat antardiaspora Jawa baik bersifat individual, atauapun kelompok," kata dia.

Ia mengatakan gagasan penyelenggaraan Javanesse Diaspora itu juga dipicu kerinduan para keturunan suku Jawa untuk menapaki kembali wilayah asli etnis suku Jawa.

Menurut Sri, banyak generasi muda keturunan diaspora Jawa di luar negari saat ini yang ingin mengetahui budaya dan nenek moyang mereka yang sebenarnya.

"Rasa ingin tahu mereka terhadap daerah aslinya sangat tinggi. Makanya bisa saya katakan mereka lebih Jawa dari orang Jawa sendiri," kata dia.

Acara yang sepenuhnya akan menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris itu akan dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Selanjutnya pembukaan pameran seni dan budaya Jawa yang akan menyajikan berbagai karya seni dari diaspora Jawa yang tinggal di luar negeri.

"Di luar negeri para diaspora Jawa juga memiliki karya seni bernuansa Jawa yang akan dipamerkan dalam acara ini," kata dia.

Selanjutnya, dalam sesi konferensi akan menghadirkan sejumlah pembicara dari unsur budayawan, seniman, serta sejarawan yang juga diaspora Jawa. "Tokoh-tokoh Jawa seperti pihak keraton, serta pakar-pakar sosial budaya Jawa akan kami hadirkan," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya