Gempa Poso Bikin Wisata Danau Tambing Ditutup Tanpa Batas Waktu

Kawasan Danau Tambing di Poso, Sulawesi Tengah itu merupakan surga bagi ratusan jenis burung.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Jun 2017, 13:31 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2017, 13:31 WIB
Gempa Poso Bikin Wisata Danau Tambing Ditutup Tanpa Batas Waktu
Ilustrasi Danau Tambing, Poso.

Liputan6.com, Palu - Obyek wisata Danau Tambing di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, ditutup sementara hingga batas waktu yang belum diketahui demi keamanan dan keselamatan para wisatawan menyusul gempa bumi berkekuatan 6,6 Skala Richter (SR).

"Ya sehari setelah gempa bumi tektonik 6,6 SR mengguncang wilayah Napu, Kabupaten Poso pada 29 Mei 2017, Danau Tambing terpaksa ditutup sementara waktu," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Sudayatna di Palu, Sabtu (3/6/2017), dilansir Antara.

Akibat gempa bumi yang berpusat di Wuasa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso dan dirasakan cukup keras di sejumlah daerah di Sulteng, termasuk di Kota Palu dan Sigi, ia mengatakan air danau naik sekitar 10 meter.

Beberapa sarana dan fasilitas yang dibangun di kawasan wisata itu, sambung dia, mengalami kerusakan cukup serius sehingga perlu segera diperbaiki. Fasilitas yang rusak antara lain lapangan parkir, tanahnya retak-retak seperti patahan dan longsor, pondok peneliti/pengamatan burung rusak berat, jaringan air bersih untuk kebutuhan suplai air di kawasan, kabel listrik dalam tanah dan lainnya.

Kerugian sementara ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Karena banyak fasilitas yang rusak akibat gempa, wisata Danau Tambing ditutup sementara demi kepentingan bersama, termasuk kenyamanan dan keselamatan para pengunjung.

"Nanti setelah semua sudah diperbaiki akan dibuka kembali untuk kunjungan wisatawan," kata dia.

Pihak TNLL dipastikan kehilangan sumber pendapatan untuk kas negara cukup besar selama penutupan kawasan danau yang terletak di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara pada ketinggian sekitar 1.700 meter dari permukaan laut tersebut.

Menurut Sudayatna, jumlah kunjungan wisatawan, termasuk dari mancanegara ke obyek wisata unggulan Provinsi Sulteng itu semakin meningkat setiap tahunnya. Setiap hari, khususnya pada hari libur, jumlah pengunjung di Danau Tambing berkisar 500 orang.

Biaya masuk ke lokasi obyek wisata tersebut untuk pelajar/mahasiswa Rp 5.000/orang dan wisatawan mancanegara Rp 200.000/orang. Danau Tambing berada pada jalur Palu-Napu dapat ditempuh dengan naik kendaraan sepeda motor dan mobil dalam waktu dua jam.

Obyek wisata itu memiliki sejumlah daya tarik bagi para pengunjung seperti danau dengan airnya yang jernih dan berbagai jenis ikan hidup di dalamnya. Ada pula taman anggrek dan tanaman kantong semar, berbagai jenis pohon/kayu endemik, seperti pohon leda, tempat berkemah dan yang banyak disukai wisatawan mancanegara adalah pengamatan/penelitian burung.

Danau Tambing bagi wisatawan mancanegara merupakan "surganya" burung sehingga sangat cocok bagi tempat pengamatan/penelitian burung. Di sekitar danau itu terdapat sekitar 275 jenis burung dan 30 persen di antaranya endemik yang hanya ada dan berkembang biak di kawasan itu.

"Inilah yang sangat menarik dan unik sehingga banyak wisatawan mancanegara yang datang ke obyek wisata itu," kata Sudayatna.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya