Liputan6.com, Pekanbaru - Aktivitas mudik Lebaran Idul Fitri yang sudah di depan mata dikhawatirkan tidak berjalan lancar di Provinsi Riau. Pasalnya, perbaikan sejumlah jalur lintas Sumatera yang menghubungkan Riau dengan Provinsi Jambi, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara tidak bisa selesai menjelang H-7.
Hal ini karena Pemerintah Provinsi Riau beserta perwakilan dua kementerian, salah satunya Pekerjaan Umum, tidak memiliki data lengkap jalanan mana saja yang rusak. Pihak di atas juga kurang berkoordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Riau, jauh hari sebelum persiapan mudik.
"Padahal kalau mereka minta jauh hari, kita ada data lengkapnya. Di mana saja jalan rusak, di mana saja jalan berlubang, lengkap semua," kata Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara ditanyai persiapan Polda menghadapi mudik lebaran pada Sabtu, 17 Juni 2017.
Menghadapi itu, koordinasi dengan pemerintah setempat terus dilakukan. Hanya saja pengerjaannya akan dihentikan seiring dengan apel gelar pasukan Operasi Ramadniya yang digelar pada Senin (19/6/2017) pagi di Kantor Gubernur Riau.
Kapolda menjelaskan, saat ini masih ada keluhan jalanan rusak di berbagai wilayah. Salah satunya di jalur lintas Sumatera yang ada di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir. Jalur itu merupakan satu-satunya penghubung Riau dengan Provinsi Jambi.
Baca Juga
Advertisement
"Sehingga di sana tidak ada jalur alternatif karena jalan satu-satunya," sebut mantan Kapolda Maluku Utara ini.
Terkait jalan lintas lainnya yang menghubungkan dengan Sumatera Barat dan Sumatera Utara, Zulkarnain menyebut pihaknya sudah menyiapkan beberapa jalan alternatif. Untuk ke Sumatera Barat, sudah disiapkan jalur alternatif di Kabupaten Kuantan Singingi.
Jalan itu selalu menjadi alternatif ketika jalur lintas Sumatera di Kabupaten Kampar yang dekat dengan Sumatera Barat tidak bisa digunakan. Biasanya jalan itu putus kalau terjadi bencana alam, seperti longsor ataupun banjir, di Kampar ataupun perbatasan Sumatera Barat.
"Selanjutnya untuk Sumatera Utara sudah disiapkan jalur alternatif, yaitu Kota Dumai dan Rokan Hulu," sebut pria berbintang dua di pundaknya ini.
Menyinggung soal lamanya perbaikan jalan hingga mendekati lebaran, Zulkarnain menyebut lelang menjadi penyebab utama. Pasalnya, jalur lintas Sumatera merupakan milik negara sehingga butuh proses untuk tender dan lain sebagainya.
Sementara itu, pemerintah daerah tidak punya wewenang memperbaiki jalur lintas Sumatera karena bisa menimbulkan akibat hukum di kemudian hari. Hal ini sangat disayangkan oleh Zulkarnain, tapi pihaknya tetap total agar pemudik sampai tujuan dengan selamat.
"Kalau dipikir-pikir sayang juga, ini kan untuk kebutuhan masyarakat (jalannya), tapi harus ada lelang mengerjakan perbaikannya," ucap Zulkarnain.
Â
Saksikan Video Menarik Berikut Ini: