Liputan6.com, Surabaya – Maksum bin Wahab (79), tukang becak warga Kapasan Samping, Kelurahan Kapasan Simokerto, Surabaya, Jawa Timur, tidak lelah mengusapkan kedua tangan di wajahnya sebagai wujud syukur tahun ini bisa berangkat naik haji.
Maksum berangkat ke Tanah Suci tanpa ditemani istri untuk menunaikan rukun Islam kelima itu. Istri tercinta yang telah memberinya enam anak itu telah berpulang ke Rahmatullah pada 1996.
Pria yang pernah menjadi kuli panggul di kawasan Ampel itu tergabung dalam KBIH Muhammadiyah Surabaya kelompok terbang (kloter) 6 yang berangkat Jumat (28/7/2017) dari Embarkasi Surabaya, Asrama Haji Sukolilo.
"Alhamdulillah, doa saya akhirnya terkabulkan, karena akhirnya saya bisa berangkat ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji tahun ini," kata Maksum usai menggelar syukuran di rumahnya, Kamis, 27 Juli 2017.
Ia menceritakan, tak lelah usai salat lima waktu memanjatkan doa agar bisa naik haji. Doa yang dipanjatkannya, kata Maksum, menggunakan dialek Madura.
Baca Juga
Advertisement
"Ya Allah, bedhen kauleh parengen rejekeh se bennyak ben halal (Ya Allah, hamba ini berikan rezeki yang banyak dan halal)," ucapnya
Tidak hanya doa yang bisa memberangkatkannya ke Tanah Suci, ia juga berusaha dengan rajin menabung sejak 2010. Sedikit demi sedikit penghasilannya dari menarik becak dikumpulkan.
"Hasilnya ditabung waktu itu. Awalnya pertama Rp 800 ribu saya tabung di bank dan diantar menantu saya, dan saya bilang nabung ini buat naik haji," ujar pria kelahiran Desa Betes, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura itu.
Niat menabung itu juga yang membuatnya semakin semangat bekerja. Maksum pun rela menerima jika ada orderan penumpang pada malam hari.
"Sekali lagi terima kasih saya ucapkan syukur sama Allah sudah mengabulkan keinginan dipanggil berangkat ke tanah suci Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Saya juga minta doanya anak-anak, saudara dan para tetangga supaya diberi kelancaran dalam menunaikan ibadah haji nanti," katanya.
Â
Saksikan video menarik di bawah ini: