Ombak Jebol Tanggul Pantai Sari, Pekalongan Banjir Dadakan

Cuaca ekstrem menyebabkan ombak pantai di perairan Pantai Utara (Pantura) Jawa mengganas sehingga mampu menjebol tanggul.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 01 Des 2017, 15:10 WIB
Diterbitkan 01 Des 2017, 15:10 WIB
Banjir di Pekalongan
Banjir di Pekalongan. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Pekalongan - Cuaca ekstrem yang terjadi sejak tiga hari belakangan ini membuat ombak pantai di perairan Pantai Utara (Pantura) Jawa mengganas. Ombak itu mampu menjebol tanggul pembatas di Pantai Sari Kota Pekalongan, Jumat (1/12/2017) dini hari tadi. Akibatnya, air laut meluap merendam ratusan pemukiman warga.

Bahkan, saking derasnya gelombang laut membuat warung-warung yang berjajar di tepi pantai ikut hanyut terbawa arus air. Saat ini, ribuan warga di pesisir pantai utara Kota Pekalongan diungsikan ke sejumlah tempat pengungsian.

Peristiwa jebolnya tanggul, terjadi pada Jumat dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB. Nurokhman (76), Ketua RT 01 RW 09 Kelurahan Panjang Baru, Pekalongan Utara mengatakan, air laut sudah tinggi sejak Jumat tengah malam pukul 01.00 WIB.

"Air laut tiba-tiba masuk ke pemukiman warga. Setelah dicek ternyata tanggulnya ada yang jebol," ucap Nurokhman.

Akibat banjir itu sebagian dari mereka ada yang mengungsi di tempat pengungsian setempat seperti Kantor Kecamatan Utara, Rusunawa Slamaran, Masjid Walisongo, Kelurahan Bandengan, dan Pabean.

Menurut Camat Utara, Yose Rosyidi, air mulai datang sekitar jam 1 tengah malam. Diawali dengan angin kencang dan hujan yang tak kunjung reda pada sore harinya. Akibatnya, air mulai menggenangi rumah warga dari jam 2 pagi.

"Alhamdulillah banyak yang tanggap dan membantu kami mulai dari tadi pagi sampai sekarang ini," ucap Yose Rosyidi kepada Liputan6.com di lokasi banjir.

Ribuan Warga Mengungsi

Banjir di Pekalongan
Banjir di Pekalongan. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Hingga saat ini, ribuan warga masih berada di beberapa pos pengungsian yang ada di wilayah terdekat, dari pihak Pemerintah Kota Pekalongan sendiri membuka dapur umum di Gor Jetayu Pekalongan.

"Pemkot Pekalongan langsung tanggap dan memberi bantuan kepada warga terdampak banjir ini, ada dapur umum di Gor Jetayu yang diharapkan mampu menyuplai kebutuhan makanan warga yang terkena musibah banjir ini," ia menambahkan.

Tim BPBD, relawan, dan sejumlah warga pun daat ini sedang membantu menyisir dan mengevakuasi warga yang terjebak banjir di beberapa lokasi.

"Tanggul pantai utara di Kota Pekalongan jebol menyebabkam banjir di beberapa titik di Kota Pekalongan. SAR Pekalongan dan relawan melakukan evakuasi warga," tulis Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam akun Twitter-nya @Sutopo_BNPB.

Banjir Terparah dalam 3 Tahun Terakhir

Banjir di Pekalongan
Banjir di Pekalongan. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Banjir kali ini merupakan banjir terparah selama tiga tahun belakangan, seperti yang diungkapkan Yuni (40) yang terpaksa harus mengungsi ke rumah adiknya di daerah Bendan.

"Baru kali ini mas banjir sebesar ini, biasanya tidak sampai menggenang rumah saya. Dini hari tadi saudara saya yang berdomisili di daerah Slamaran mengungsi kerumah dikarenakan ada tanggul di Slamaran yang jebol, eh ternyata di sini juga banjir. Akhirnya sama-sama mengungsi di tempat saudara di daerah Bendan," kata Yuni.

Hingga kini, hujan masih terus mengguyur wilayah Kota Pekalongan dan sekitarnya. Masyarakat pun diimbau agar tetap waspada kemungkinan banjir susulan akibat terjangan ombak.

Komandan Pekalongan Resque, Ady Subiyantio mengatakan, banjir kali ini masih dimungkinkan bertambah melihat cuaca yang masih mendung tebal dan juga beredar informasi bahwa kemungkinan air akan datang lagi dini hari nanti.

"Warga harus tetap waspada, info dari pusat bahwa air akan kembali datang pada pukul 12 malam nanti," ia memungkasi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya