Supermoon Bersinar, Masyarakat Diimbau Waspada

BMKG imbau masyarakat waspada terhadap dampak Supermoon.

oleh Ajang NurdinReza Efendi diperbarui 02 Jan 2018, 19:02 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2018, 19:02 WIB
Tanjung Nongsa, Batam.
BMKG Batam iimbau masyarakat waspada terhadap dampak Supermoon.

Liputan6.com, Batam - Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Klas I Hang Nadim Batam mengimbau masyarakat Batam agar siaga dan waspada terhadap dampak supermoon. Namun, BMKG menegaskan masyarakat tidak perlu takut.

Nizam Mawardi, prakirawan BMKG Batam, menjelaskan kepada Liputan6.com, Selasa (2/1/2018), mengenai fenomena supermoon. Ia menyebut supermoon terjadi setiap tahun saat jarak antara Bumi dan Bulan paling dekat.

Akibat fenomena supermoon ini, air laut pasang dan angin berembus kencang. Supermoon di Indonesia akan mulai terjadi pada 1 hingga 4 januari 2018.

"Potensi angin kencang dan air laut naik melebihi 3,1 sentimeter di atas rata-rata," Nizam menjelaskan.

Ia menambahkan, puncak fenomena supermoon diperkirakan akan terjadi pada 3-4 Januari 2018.

Dengan adanya dampak supermoon tersebut, BMKG mengimbau masyarakat pesisir tetap waspada dan siaga terhadap angin kencang dan gelombang tinggi. Selain itu, masyarakat juga diminta senantiasa memantau prakiraan cuaca BMKG.

 

4 Pantai Perlu Diwaspadai

Penampakan supermoon di langit Desa Cingebul Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas, Senin (4/12/2017). Muncul pula lingkaran cincin atau halo. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Penampakan supermoon di langit Desa Cingebul Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas, Senin (4/12/2017). Muncul pula lingkaran cincin atau halo. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Adapun pesisir pantai yang mesti diwaspadai, ujarnya, antara lain Pantai Nongsa, Tanjung Piayu, Batu Merah, dan Tanjung Uma.

"Untuk potensi hujan intensitasnya rendah. Hanya gelombang dan angin kencang yang mesti diwaspadai," kata Nizam.

Dihubungi terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Kota Batam mengaku belum menerima imbauan dari BMKG Batam.

"Tak ada info siaga untuk kami," ucap Zabri, pegawai Penanggulangan Bencana Kota Batam, saat dikonfirmasi Liputan6.com.

Dari Sabang sampai Dumai

Supermoon di Tanah Air
Fenomena supermon tak disia-siakan warga Tanah Air.

Fenomena supermoon diperkirakan akan terjadi di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Dampak dari fenomena ini adanya peningkatan tinggi muka air laut yang dapat mengakibatkan terjadinya rob atau genangan air laut di daratan.

Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah 1 Medan, Syahnan, mengatakan, dari hasil pantauan pihaknya fenomena supermoon diprediksi terjadi dari tanggal 1 sampai 4 Januari 2018.

"Fenomena ini mengakibatkan peningkatan tinggi muka air laut, yang mengakibatkan terjadinya rob," kata Syahnan, Selasa (2/1/2017).

Disebutkan, beberapa wilayah di Sumbagut yang akan terkena dampak dari fenomena supermoon, seperti Sabang, Lhokseumawe, Malahayati, Simeulue, Meulaboh, Belawan, Kuala Tanjung, Pangkalan Susu, Sibolga, Nias, Bagan Siapi-api, Dumai, dan Sungai Pakning.

"Untuk warga di wilayah tersebut, diimbau agar tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum," ucap Syahnan.

Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperhatikan pembaruan informasi cuaca dan gelombang dari BMKG, dan jangan mudah tepancing dengan isu maupun kabar-kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Syahnan juga mengungkapkan, pihaknya sudah menerima laporan dari Belawan bahwa dampak dari supermoon tersebut sudah mulai terjadi. Dilaporkan, air laut sudah naik di Belawan sektiar 30 cm.

"Umumnya fenomena supermoon itu terjadi mulai dari malam hingga pagi hari," ungkapnya.

Masyarakat Belawan Diimbau Waspada

Stasiun Meteorologi Maritim Belawan mengimbau masyarakat yang tinggal di tepi laut Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, untuk berhati-hati terhadap fenomena supermoon. Peristiwa alam yang datang sekali setahun ini bisa menimbulkan banjir rob di permukiman yang berada di pinggir laut.

Forcaster On Duty Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, Utami Al Khairiyah mengatakan, terjadinya fenomena supermoon ini saat posisi Bulan dekat dengan Bumi. Namun, wilayah yang bakal terendam banjir rob berbeda-beda waktunya.

"Bisa saja tahun ini terjadi malam hari, atau tahun depan terjadi pagi atau siang hari," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya