Pasien Rawat Inap di RSUD Jayapura Setengah Mati Cari Air

Keluarga pasien bahkan sampai membawa galon dan ember untuk mendapatkan air hanya demi buang air kecil.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2018, 00:01 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2018, 00:01 WIB
Ilustrasi air (iStockphoto)
Ilustrasi air (iStockphoto)

Liputan6.com, Jayapura - Pasien yang mendapatkan perawatan lanjutan di ruang perawatan penyakit dalam wanita RSUD Jayapura mengeluhkan sulitnya mendapatkan air di kamar mandi.

Mangdalena, salah satu pasien yang rawat inap di ruang perawatan penyakit dalam wanita ketika ditemui di ruang perawatan itu, Senin (9/4/2018), mengaku dirawat di ruang perawatan penyakit dalam wanita sejak Rabu, 4 April 2018. Saat masuk, air sempat mengalir di kamar mandi tapi tidak menentu.

Akibatnya, bak kamar mandi seringkali tak penuh. Sementara, banyak pasien dan keluarga pasien membutuhkan air di kamar mandi itu.

Puncaknya, pada Sabtu, 7 April 2018, air tidak mengalir dari pagi hingga malam hari, sehingga tidak ada air di bak kamar mandi. "Kami setengah mati jalan cari kamar mandi yang ada air," katanya, dilansir Antara.

Mangadalena mengatakan, suaminya harus mencari kamar mandi yang ada air. Bukan hanya pasien, keluarga yang nenemani pasien juga mencari kamar mandi yang ada airnya ketika hendak buang hajat dan air kecil.

Jika tidak mencari kamar mandi, mereka terpaksa harus membeli air dalam kemasan botol lalu dibawa ke kamar mandi yang ada ruangan perawatan penyakit dalam itu untuk digunakan.

 

 

Bawa Ember dan Timba

Kencing
Ilustrasi Foto Kebelet Kencing atau Buang Air Kecil (iStockphoto)

Mery Yoku, salah satu keluarga pasien yang juga dirawat di ruang perawatan penyakit dalam wanita menyatakan hal senada.

"Kamis (29/3/2018) minggu lalu, mama saya dirujuk untuk dirawat di ruang perawatan penyakit dalam wanita. Kadang air jalan, kadang tidak jalan," kata Mery.

Semenjak mamanya masuk di ruang perawatan wanita penyakit dalam, dia dan adiknya berupaya mencari air. "Kami berdua jalan bawa ember dengan galon cari air, untuk timba bawa ke kamar mandi di ruang perawatan penyakit dalam," katanya.

Ia menambahkan, ia dan adiknya mengambil air di ruang ekonomi karena di situ ada bak air dan airnya terus mengalir.

"Karena di situ air mengalir jadi kami pergi ambil air di situ untuk mama, karena sama sekali tidak ada air di kamar mandi yang ada di ruang perawatan penyakit dalam," kata Mery.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya