3 Guru SD Dievakuasi dari Mimika, 2 Lainnya Tinggal di Aroanop

Awalnya, lima guru SD yang tersisa di Aroanop, Mimika, Papua akan dievakuasi setelah diteror para anggota kelompok kriminal separatis bersenjata. Guru perempuan bahkan alami pelecehan seksual.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Apr 2018, 15:03 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2018, 15:03 WIB
Jalur Ini Dijuluki Segitiga Hitam Papua, Hati-hati Melintas
Beberapa kelompok kriminal bersenjata menguasai jalur segi tiga hitam Papua itu.

Liputan6.com, Timika - TNI AD yang tergabung dalam Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) kembali mengevakuasi sebanyak 13 guru SD dari Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, pukul 08.34 WIT.

"Pagi hari ini kami berhasil lagi evakuasi guru dari Aroanop tiga orang. Sebenarnya ada lima guru, tetapi dua guru yang lain adalah orang asli Aroanop, sehingga mereka tinggal di kampung mereka dalam kondisi sehat," kata Dansatgas Terpadu Penanganan KKSB Kol Inf Frits Pelamonia, dilansir Antara, Sabtu (21/4/2018).

Evakuasi tiga guru laki-laki tersebut menggunakan dua unit helikopter milik TNI AD di bawah pimpinan Dansatgas Terpadu Penanganan KKSB Kol Inf Frits Pelamonia. Frits mengatakan bahwa proses evakuasi guru berjalan lancar tanpa gangguan dan hambatan termasuk dari KKSB.

"Tidak ada kendala, hanya cuaca buruk yang menghambat evakuasi pada hari kedua Jumat (20/4/2018), sehingga batal dan baru dilakukan pada hari ketiga," kata Frits.

"Kemarin kami sempat terbang sampai ke Mile 50, tapi dari atas kami lihat kabut dan awan, sehingga beberapa kami putar tetapi terpaksa balik kanan lagi," ujarnya pula.

 

Korban Teror Kriminal Bersenjata

Guru Bantu, Tulang Punggung Pendidikan di Pedalaman Papua
Hampir 29 kabupaten/kota di Papua memilih menggunakan guru bantu atau guru kontrak untuk mendidik anak usia sekolah hingga ke kampung-kampung. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Frits juga mengatakan bahwa kondisi guru yang baru dievakuasi tersebut sehat, karena pada saat evakuasi pertama pada Kamis, 19 April 2018, tiga guru tersebut dijaga oleh anggota TNI yang telah menguasai Aroanop.

Berbeda dengan evakuasi pertama, tiga guru tersebut langsung diperiksa kesehatannya oleh tim medis TNI yang telah bersiap. Frits menjelaskan bahwa pada evakuasi pertama, tim medis tidak disiapkan sebab evakuasi dilakukan secara mendadak.

Pada Kamis, 19 April 2018, TNI berhasil mengevakuasi sebanyak 13 guru yang terdiri dari tujuh guru perempuan dan enam guru laki-laki dari Aroanop. Mereka adalah guru yang bertugas di SD Negeri Aroanop dan SD Negeri Jagamin.

Para guru tersebut dievakuasi dari tempat tugasnya setelah mendapat perlakuan tidak manusiawi dari 20-an anggota KKSB pada Jumat, 13 April 2018.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya