Sekali Lagi Derawan, Gugusan Pulau Terindah di Kalimantan

Gugusan pulau di Derawan menjadi kepulauan terindah di Kalimantan. Temukan kejaiban alam di sana.

oleh Abelda RN diperbarui 21 Mei 2018, 06:33 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2018, 06:33 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Balikpapan - Bagi Anda pecinta wisata bahari, sejumlah destinasi di Indonesia ini wajib dikunjungi. Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat menjadi rekomendasi sebagai lokasi terumbu karang yang terindah nomor dua dunia di bawah Hawai Amerika Serikat.

Kemasyhuran terumbu karang Raja Ampat sudah tersohor seantero jagad sebagai surga wisata selam, snorkeling, atau sekadar bersantai ria di pondokan menikmati pantai.

Namun, ada banyak destinasi wisata laut yang keindahannya tidak kalah dari Raja Ampat di negara tercinta ini. Salah satunya bahkan ada di Kalimantan Timur yaitu Kepulauan Derawan Berau.

Para traveler menyandingkan keindahan terumbu karang Derawan selevel dengan Raja Ampat. Hektaran hamparan terumbu karang asri banyak dijumpai di Pulau Derawan dan Maratua yang lokasinya berdekatan.

Hanya butuh waktu sejam perjalanan udara Bandara Sepinggan Balikpapan–Bandara Kalimarau Berau yang dilanjutkan menumpang speed boat menuju Pulau Derawan. Jarak tempuh Tanjung Redeb–Pulau Derawan memakan waktu tiga jam dengan biaya Rp 250 ribu per orangnya.

Namun tidak jarang, para traveler sengaja menyewa perahu motor yang memuat hingga enam penumpang. Mereka nanti tinggal menyebutkan titik lokasi penjemputan, para pengemudi speedboat pun dengan tanggap menyepakatinya.

Setibanya di Pulau Derawan, Anda jangan kaget dengan wisata bahari yang masih perawan dan jarang dikunjungi wisatawan. Air pantai terlihat sangat hijau dengan hamparan pasir putih di bawahnya.

Traveler seakan menghabiskan waktu di pulau pribadi nan indah. Di tempat ini, ada belasan pondok rumah panggung disewakan seharga Rp 500 ribu per malamnya.

Fasilitas lengkap sekelas hotel berbintang yang membuat anda betah berlama lama di sini. Hanya keterbatasan pasokan listrik maupun minimnya wisata kuliner yang menjadi nilai minus lokasi wisata air ini. Hal tersebut juga sering menjadi keluhan para traveler kala mengunjungi Kepulauan Derawan.

Terlepas dari dua masalah itu, bisa jadi, Derawan adalah pulau terindah yang ada di Kalimantan.

 

Penyu-Penyu Derawan

Derawan
Gugusan pulau Derawan (Liputan6.com / Abelda Gunawan)

Kepulauan ini merupakan gugusan pulau pulau kecil yang berjumlah 31 pulau yang berhadapan dengan Samaudera Pasifik. Dari sekian banyak pulau, ada empat di antaranya menjadi primadona wisata, yakni Pulau Derawan, Sangalaki, Maratua, dan Kakaban. Masing masing menampilkan keunikan tersendiri yang tidak dimiliki pulau pulau di Kepulauan Derawan.

Bicara soal Derawan, pulau ini hanya seluas 44,6 hektare yang dihuni puluhan kepala keluarga nelayan Derawan. Pulau ini menyimpan potensi wisata kekayaan alam Indonesia yang masih perawan.

Kekayaan alam yang membuat warganya beralih profesi dari nelayan menjadi penggiat wisata. Warga berupaya mengeksploitasi wisata kepulauan yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filipina ini.

Terumbu karang yang terjaga membuat berbagai satwa langka laut tinggal di Kepulauan Derawan seperti penyu hijau, ikan pari manta, hiu paus, hingga ikan napoleon yang populasinya sudah terbatas.

Kepulauan Derawan merupakan habitat alam perkembangbiakan penyu hijau yang bertelor di pasir putih pulau ini. Ada dua pulau yang menjadi sarang penyu hijau bertelor yakni di Derawan dan Maratua.

Penyu hijau berdiameter cangkang 1,5 meter mampu bertelor hingga sebanyak 50 butir yang dikubur di kedalaman pasir pantai. Setelahnya, mereka bergegas kembali ke pantai serta mengarungi lautan hingga Samudera Pasifik.

Nah, di sini lah peran masyarakat dan penggiat lingkungan yang patut diapresiasi. Mereka bersama-sama menjaga agar telur penyu ini bisa selamat dari gangguan predator termasuk tangan jahil manusia.

Selama sebulan penuh, mereka memantau perkembangan telur hingga menetas berwujud tukik yang hanya seukuran korek api. Proses penangkaran penyu hijau diupayakan berjalan alami tanpa intervensi secara langsung.

Saat telur-telur ini menetas, tukik dibiarkan merayap menuju bibir pantai. Tantangan pun dimulai, puluhan burung camar hingga ikan hiu siap berebutan menyantapnya. Kedua hewan ini seakan sudah hafal siklus alam menetasnya tukik penyu hijau berenang pertama kalinya di lautan.

 

Keajaiban Derawan

Bandara Maratua Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Bandara Maratua Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Pulau Derawan menjadi destinasi awal guna menjelajahi pulau lain yang ada di kepulauan tersebut. Selain Derawan, ada pulau lain yang tidak kalah cantiknya seperti Kakaban, Maratua, dan Sangalaki.

Maratua dan Sangalaki memiliki hamparan terumbu karang yang luas dan teramat sayang bila dilewatkan. Traveler memulai petualangan dari titik start menginap di Pulau Derawan kemudian dilanjutkan menjelajahi pulau-pulau lainnya menggunakan perahu motor.

Para pengunjung dijamin akan memperoleh kepuasan menyelam bersama ikan pari mata dan hiu paus yang kerap muncul di Maratua dan Sangalaki. Fasilitas selam sekaligus instruktur pendamping sudah tersedia menemani traveler yang akan mengelilingi pulau seluas 384 kilometer persegi (Maratua) dan 16 hektare (Sangalaki) itu.

Saat bosan menyelam, olahraga bersepeda mengelilingi pulau sudah menanti tanpa harus banyak bermandikan peluh. Sensasi yang luar biasa bersepeda di atas hamparan pasir putih eksotis sembari menikmati pantai yang seluruhnya berwarna hijau.

Keajaiban alam makin terasa lengkap dengan tambahan Pulau Kakaban yang lokasinya berdampingan dengan Sangalaki. Pulau seluas 774 hektare memiliki wisata danau purba yang tepat berada di tengah pulau. Danau dihuni ribuan ubur-ubur tanpa sengat yang sudah berevolusi sejak masa jutaan tahun silam.

Hanya satu kekurangan tiga pulau di atas, yaitu minimnya sarana penginapan pengunjung yang cukup memadai. Traveler hanya bisa memanfaatkan sarana home stay milik masyarakat yang jumlahnya sangat terbatas. Belum lagi permasalahan ketersediaan sarana listrik yang hanya mampu dipergunakan sebagai sarana penerangan.

Sarana layanan komunikasi masih sangat terbatas mengingat minimnya listrik yang ada. Traveler harus sedikit bersabar mengabadikan momentum liburan di kepulauan ini di dunia maya, setidaknya setibanya kembali ke Pulau Derawan karena hanya pulau ini yang cukup kuat sinyal dari provider telepon seluler.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya