Liputan6.com, Jember - Hari ini, Gunung Agung kembali erupsi hingga dua kali. Erupsi pertama terjadi pukul 09.28 Wita. Dari laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Grologi (PVMBG), tinggi kolom abu teramati ± 2.000 meter di atas puncak Gunung Agung.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi ± 3 menit 38 detik.
Tak lama berselang, tepatnya pukul 09.46 Wita, Gunung Agung meletus lagi dengan ketinggian kolom abu teramati ± 500 meter di atas puncak gunung.
Advertisement
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 18 mm dan durasi ± 1 menit 7 detik.
Baca Juga
Saat ini, Gunung Agung berada pada status siaga atau level III. PVMBG mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak mendaki dan tidak beraktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya, yaitu di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.
PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di areal puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Sampai ke Jember
Guyuran abu vulkanik Gunung Agung berdampak hingga ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, dan hujan abu vulkanik yang sangat tipis itu turun di sejumlah wilayah di kabupaten setempat.
"Sebagian warga merasakan guyuran hujan abu vulkanik yang sangat tipis, namun hingga kini saya belum mendapat laporan wilayah kecamatan mana saja yang terdampak abu vulkanik Gunung Agung," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo di Jember, Selasa (3/7/2018), dilansir Antara.
Untuk itu, kata dia, BPBD Jember kembali membagikan ribuan masker kepada masyarakat di sejumlah lokasi untuk mengantisipasi guyuran abu vulkanik yang mengarah ke Jember.
"Kami imbau masyarakat menggunakan masker saat berada di luar rumah dan luar ruangan karena abu vulkanik tersebut dapat membahayakan kesehatan," tuturnya.
Menurutnya, BPBD Jember juga menginformasikan kepada masyarakat tentang dampak erupsi Gunung Agung yang mengarah ke Jember. Dengan informasi itu, BPBD berharap masyarakat tidak perlu panik menghadapi hujan abu vulkanik.
"Namun, kami imbau masyarakat menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah dan mengurangi aktivitas di luar yang tidak perlu," katanya.
Salah seorang warga Jember, Hasan yang mengendarai kendaraan dari Banyuwangi menuju Jember merasakan hujan abu vulkanik yang menempel di kaca mobilnya. Beberapa kali ia harus membersihkan kaca mobil tersebut.
"Abu vulkanik tersebut terlihat menempel di kaca mobil, sehingga beberapa kali saya harus membersihkan, agar jarak pandang saat menyetir mobil tidak terganggu akibat abu vulkanik tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, melontarkan lava pijar yang keluar dari kawah gunung hingga sejauh 1,5 kilometer pada Senin, 2 Juli 2018, pukul 21.04 Wita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Advertisement