Jangan Malu-Malu Seduh Kopi Putri Malu di Pagi Hari

Produksi dan pemasaran Kopi Putri Malu khas Waykanan akan terus digencarkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2018, 06:01 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2018, 06:01 WIB
Biji Kopi
Ilustrasi Foto Biji Kopi (iStockphoto)

Liputan6.com, Waykanan - Pemerintah Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung terus meningkatkan pengembangan dan promosi kopi robusta Putri Malu guna menambah pendapatan bagi warga dan daerah.

Wakil Bupati Waykanan Edward Antony mengatakan daerah setempat memiliki peluang untuk pengembangan kopi tersebut. "Pengembangan kopi robusta Putri Malu ini sangat perlu, karena Waykanan merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar nomor lima di Provinsi Lampung," ujarnya usai memimpin rapat pengembangan kopi robusta Putri Malu di Waykanan, Senin 2 Juli 2018, dilansir Antara.

Dia mengatakan kopi robusta Putri Malu ini harus dapat dikembangkan lebih maksimal, karena harus bersaing dengan kabupaten lain seperti Lampung Barat, Pesisir Barat, dan Tanggamus.

Selain itu, untuk meningkatkan pecinta kopi robusta Putri Malu harus dilakukan promosi dengan serius. Bahkan bukan hanya kegiatan di daerah, tetapi saat pameran di luar kabupaten harus bisa dioptimalkan.

Mengenai promosi, Edward menjelaskan, promosi dan produksi harus diperkuat ketersediaan produk kopi dapat dipenuhi dan tercukupi.

"Bila promosi kita maksimal, pemesan meningkat harus berbarengan dengan ketersediaan kopi yang juga harus bisa dipenuhi. Karena bila pesanan banyak tetapi produksi kopi sedikit maka akan mengurangi tingkat pesanan kita," katanya.

Mengenai tim percepatan pengembangan kopi Putri Malu, akan mendapatkaan SK persetujuan dari bupati untuk setiap bidangnya, agar dapat berkoordinasi dalam tugas dan target agar dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

Program unggulan kopi robusta Putri Malu merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Bupati Waykanan dan agar segera dapat dilaksanakan baik pengembangan maupun promosinya. Mengenai banyaknya kendala, tim pengembangan produksi kopi robusta Putri Malu untuk mengelola hasil produksi agar memiliki cita rasa dan aroma yang khas.

"Kita harus memiliki aroma yang khas, agar bisa meningkatkan penjualan di tingkat pencinta kopi," jelasnya.

Edward mengharapkan agar instansi terkait dapat memberikan solusi terkait modal, pengembangan sampai dengan kemitraan.

Kadis Perkebunan Waykananan, Bani Aras mengatakan pengembangan kopi robusta Putri Malu ini sudah seharusnya dibentuk dan dipercepat pemasarannya. Agar masyarakat dapat langsung menikmati dan merasakan cita rasa khas dari kopi robusta Putri Malu khas Waykanan.

"Kita akan terus promosikan setiap kegiatan bahkan event di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional akan terus mempromosikan kopi robusta Putri malu ini," ujar Bani Aras.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya