Mobil Kapolres Poso Terbalik dalam Perjalanan ke Palu, Bagaimana Nasibnya?

Mobil yang ditumpangi Kapolres Poso dan sopirnya itu terbalik pada dini hari tadi. Kondisi jalan yang dilewati memang licin.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2018, 13:31 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2018, 13:31 WIB
Ilustrasi kecelakaan mudik
Momen lebaran menjadi salah satu cara untuk bertemu dengan keluarga di kampung halaman.

Liputan6.com, Palu - Sebuah mobil yang ditumpangi Kapolres Poso, Sulawesi Tengah, terbalik saat melintas di jalanan licin ruas Tawaeli-Toboli, dini hari tadi. Dalam kecelakaan itu, Kapolres AKBP Bogiek Sugiyarto dan sopirnya selamat.

"Ya, benar itu, tapi saya dan sopir tidak apa-apa," ujar Bogiek saat dihubungi melalui telepon genggamnya di Palu, Rabu (4/7/2018), dilansir Antara.

Ia enggan memberikan penjelasan mengenai kejadian tersebut. Namun, keterangan lain yang dihimpun Antara menyebutkan bahwa Kapolres dan sopirnya sedang melakukan perjalanan dari Poso ke Palu.

Saat melintas di daerah Karumba, Kabupaten Donggala, yang sedang dalam tahap rekonstruksi itu, entah bagaimana, mobil tersebut tiba-tiba oleng dan terbalik di atas jalan.

Masyarakat setempat kemudian mengembalikan mobil yang terbalik dengan posisi miring itu pada posisi normal. Setelah dicek, kendaraan tersebut masih bisa digunakan untuk meneruskan perjalanan ke Palu.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 9 Satuan Kerja II PJN XIV Palu ruas Tawaeli-Toboli, Julian Situmorang mengaku tidak mengetahui kecelakaan yang dialami Kapolres Poso. Namun, ia menyebutkan bahwa lokasi kecelakaan itu dalam kondisi licin karena hujan yang terus mengguyur dalam beberapa hari terakhir.

Akibat jalan licin ini pula, banyak truk yang tidak berani melintas sehingga saat ini sejumlah kendaraan besar itu masih menumpuk di ruas Kebun Kopi tersebut, baik yang mengarah ke Palu maupun ke luar Palu.

Kondisi licin yang menimpa badan jalan di ruas strategis dan padat lalu lintas dari dan ke Kota Palu tersebut karena sisa-sisa material tanah dari penggusuran lereng yang sedang ditangani untuk meminimalisasi longsor.

Dia mengatakan pihaknya sudah memasang banyak rambu-rambu peringatan agar pengguna jalan meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian saat melintas di jalur tersebut. Julian juga meminta warga yang sedang antre untuk menunggu waktu pembukaan jalan di lokasi proyek agar tidak menutup badan jalan dengan barisan kendaraan.

"Kalau barisan kendaraan menutup seluruh badan jalan, maka saat jalan dibuka di kedua ujung, maka arus lalu lintas bisa macet total karena kendaraan tidak bisa berpapasan dari arah berlawanan," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa untuk kepentingan kelancaran pelaksanaan proyek strategis nasional yang dibiayai APBN sekitar Rp 200 miliar di ruas Tawaeli-Toboli itu, pihak kontraktor atas izin instansi berwenang melakukan buka-tutup arus lalu lintas.

Ruas itu ditutup pada pukul 08.00-12.00 Wita, lalu dibuka hingga pukul 14.00 Wita kemudian ditutup lagi hingga pukul 18.00 Wita. Setelah dibuka dua jam, jalur tersebut ditutup lagi pukul 20.00-24.00 Wita lalu dibuka hingga pukul 08.00 Wita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya