Soal Ledakan, Polda Sulteng Petakan Siapa Masih Bermain di Poso

Polisi masih menyelidiki ledakan di Poso dengan mengamankan sejumlah CCTV di sekitar lokasi.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 01 Apr 2017, 05:11 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2017, 05:11 WIB
Kapolda Sulteng: Saya Akan Kejar Santoso di Mana pun Dia Berada
Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan saat ini pihaknya sudah mengantongi lokasi persembunyian kelompok Santoso.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah ledakan terjadi di kota Poso, Sulawesi Tengah, tepatnya di tugu bundaran Jalan Pulau Sumatera di depan Pasar Sentral Lama, Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota, pada pukul 04.00 Wita.

Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufahriadi menegaskan tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.

"Pagi hari tidak ada keramaian suaranya keras sampai 5 km lebih. Setelah olah TKP ditemukan beberapa barang bukti. Di antaranya bekas pipa gitu. Jadi, tidak ada korban jiwa, tidak ada korban materiil, hanya masih menimbulkan ketakutan di Poso. Bom ini merupakan teror terhadap masyarakat Poso," ujar Rudy saat ditemui di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (31/3/2017).

Saat ini, polisi masih menyelidiki kejadian tersebut dengan mengamankan sejumlah CCTV di sekitar lokasi. Pihaknya mengklaim telah mengetahui jenis dan pelakunya.

"Kira-kira kalau bom sejenis itu siapa pelakunya kita sudah tahu karena mirip dengan bom-bom sebelumnya," jelas Rudy.

Peristiwa semacam ledakan di Poso, diakui Rudy, sudah banyak terjadi di Poso. Terlebih saat masih menjabat sebagai Kapolres Poso pada 2005-2007. Lokasi teror itu terjadi di deket pasar, tugu, tempat kosong, pos polisi yang kosong.

"Ini teror-teror seperti itu. Tapi kita sedang petakan, blok mana lagi yang main, kan Densus sudah bekerja mengantisipasi kelompok-kelompok yang ada," lanjutnya lagi.

Dia menyatakan ledakan di Poso itu bukan berupa berisi bahan-bahan peledak pada umumnya atau yang biasa dibuat untuk bahan bom. Itu semua menggunakan bahan material yang bisa dibuat. "Jadi hanya ledakan saja suaranya keras, isinya nggak ada apa-apa, tidak ada yang menyebar kemana-mana," imbuh Rudy.

Buru DPO Kelompok Santoso

Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2017 terus memburu sembilan orang dalam daftar pencarian orang (DPO) kelompok teroris Santoso di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

"Satgas Tinombala jumlahnya tetap sama. Mulai hari ini sampai besok, karena itu saya datang ke sini (ke Mabes Polri). Pasukan sudah datang dengan jumlah yang sama. Cuma diganti orangnya saja," jelas Rudy

"Satu kompi dari Maluku, 1 kompi dari Lampung, satu kompi dari Jawa Tengah, ditambah dari Kelapa Dua (Depok). Itu aja. Yang BKO (Bantuan Kendali Operasi) dari luar daerah ada 500 (personel), ditambah yang di sana ada 1.000 (personel). TNI juga segitu," jelas dia.

Rudy mengungkapkan, lokasi pencarian DPO yang berada di area luas membuat pihaknya kesulitan dalam mengejar dan menangkap sembilan orang tersebut. Ditambah mereka memiliki keterampilan taktis dalam menghadapi petugas.

"Ini 'kolamnya' tetap besar, kemarin ikannya banyak 20 sampai 30, jaringnya lebih banyak lagi kita. Hari ini kita adu taktis sama mereka, sedang kejar. Pemetaannya tetap di Gunung Biru, Poso. Kan luas sekali lokasinya," ujar dia.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya