Benda Meledak dari Dalam Tanah Saat Nenek Bakar Sampah, Bom?

Untuk memastikan penyebab ledakan, Tim Jihandak Brimob Purwokerto dan Inafis Polres Banjarnegara diterjunkan ke lokasi.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 01 Agu 2018, 05:01 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2018, 05:01 WIB
Benda diduga mortir sisa peperangan zaman penjajahan Belanda meledak di Gumelem Wetan, Banjarnegara. (Foto: Liputan6.com/Polres BNA/Muhamad Ridlo)
Benda diduga mortir sisa peperangan zaman penjajahan Belanda meledak di Gumelem Wetan, Banjarnegara. Foto: Dok. Polres BNA untuk Muhamad Ridlo/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banjarnegara - Warga Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, Jawa Tengah, digegerkan ledakan keras semacam bom. Mereka pun bergegas ke asal suara yang diketahui berada di Dukuh Karangpace, RT 05 RW 02.

Belakangan diketahui, ledakan berasal dari pekarangan milik Satimin (50). Sebuah lubang menganga diperkirakan akibat benda diduga bom yang meledak itu.

Ledakan juga menyebabkan tembok kamar mandi jebol dan menyisakan lubang besar. Beruntung, saat kejadian, tak ada orang yang berada di sekitar sumber ledakan.

Saksi kejadian, Sutini (50) bercerita. Seperti biasa, Senin pagi sekitar pukul 08.00 WIB, ia membersihkan perkarangan rumah. Lantas, sampah yang terkumpul itu dibuangnya ke pekarangan yang bersisian dengan rumahnya.

Kemudian, ia pun membakar sampah yang dikumpulkan menjadi satu. Usai bersih-bersih, Sutini pun beraktifitas lainnya di dalam rumah.

Tak berselang lama, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang begitu dekat, di pekarangan tempat ia membakar sampah. Ia mengiranya sebagai ledakan bom. Warga pun geger dan berdatangan ke lokasi.

Sumber ledakan berasal dari dalam tanah sekitar 20 meter dari titik ia membakar sampah, namun masih berada di pekarangan yang sama. Warga segera melaporkan peristiwa ini ke pemerintah desa yang lantas meneruskannya ke kepolisian.

Untuk memastikan penyebab ledakan, Tim Jihandak Brimob Purwokerto dan Inafis Polres Banjarnegara diterjunkan ke lokasi. Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan potongan lempengan besi sepanjang 5 centimeter.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Medan Pertempuran Pejuang dengan Penjajah Belanda

Ledakan diduga mortir di Gumelem Wetan, Banjarnegara terdengar hingga radius lima kilometer dari sumber ledakan. (Foto: Liputan6.com/Polres BNA/Muhamad Ridlo)
Ledakan diduga mortir di Gumelem Wetan, Banjarnegara terdengar hingga radius lima kilometer dari sumber ledakan. (Foto: Dok. Polres BNA untuk Muhamad Ridlo/Liputan6.com)

Kepala Desa Gumelem Wetan, Suwarjo mengatakan kuatnya ledakan dan getaran dirasakan oleh warga setempat. Saking kuatnya embusan, api tungku warga yang berdekatan dengan lokasi mati bersamaan dengan ledakan.

"Suaranya terdengar keras. Alhamdulillah tidak mengenai orang," katanya, Selasa, 31 Juli 2018. Terkait penyebab ledakan, Suwarjo tak bisa memastikan.

Namun, hampir dipastikan ledakan ini tak berhubungan dengan aksi terorisme. Sumber ledakan diduga berasal dari mortir yang terpendam di dalam tanah.

Dugaan itu diperkuat dengan ditemukannya serpihan lempeng logam yang berbentuk semacam bunga bakung. Diduga, mortir aktif ini adalah peninggalan pada masa revolusi kemerdekaan 1945. Meski begitu, kepastian sumber ledakan masih harus menunggu hasil penyelidikan polisi.

"Kumpulan serpihan itu terlihat bentuk mortir yang meledak menyerupai bunga bakung," dia menjelaskan.

Menurut Warjo, keberadaan mortir peninggalan zaman penjajahan Belanda di wilayah ini bukanlah hal aneh. Merunut sejarah, Desa Gumelem Kulon dan Gumelem Wetan pernah menjadi basis perjuangan di masa penjajahan dan agresi militer Belanda.

Mempertimbangkan kontur tanah berbukit dan sulit dijangkau, daerah ini menurut cerita pernah menjadi persembunyian tentara Indonesia dan para pejuang saat melawan Belanda. Tak mengherankan, jika banyak mortir berceceran di bekas arena perang.

"Dulu di wilayah ini terjadi pertempuran, tembak-menembak tentara Indonesia dengan Belanda," Suwarjo menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya